Perempuan Culik Perempuan, Dipicu Rasa Cemburu, LGBT
Kepada hakim, Popo menyebut, selama ini ia hanya bisa mencurahkan perasaannya pada Tika. Namun, ia berkomunikasi dengan Tika dengan pura-pura sebagai Bowo.
“Bowo itu ada orangnya, namun selama ini saya yang pura-pura jadi Bowo, dalam komunikasi saya panggil dia sayang, Tika tahunya Bowo dan tidak tahu kalau itu adalah saya,” kata Popo.
Popo sendiri mengaku selama ini mengungkap rasa sayangnya dengan Tika tidak secara langsung namun melalui perhatian khususnya seperti memberi barang-barang kesukaan Tika dan uang.
Saat hakim menanyakan apakah Popo termasuk kaum Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT), ia pun mengiyakan.
Tapi, diakui Popo, ia lebih menyukai sesama perempuan, baru kepada Tika saja.
Saat ditanya hakim, siapa orang yang melakukan pengancaman terhadap Tika baru-baru ini, Popo sendiri mengaku tidak tahu.
Apalagi saat ini menurut Popo, rasa sayangnya yang sudah lama ia pendam dengan Tika sudah berubah. Di depan hakim dia secara tegas menyebut telah membenci Tika.
“Saya tidak tahu, di sel saja saya tidak bisa bawa handphone namun yang tahu password facebook saya itu adalah dua orang teman se kantor saya dulu,” beber Popo.
SAMPIT - Akhirnya, terungkap motif penculikan terhadap Novita, 22, dan Sartika alias Tika, 22, yang dilakukan 10 Mei 2016 silam. Lilis
- SPBU di Sleman Ini Curang, Merugikan Konsumen Rp 1,4 Miliar
- Begini Analisa Reza Indragiri Soal Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan
- Kabagops Polres Solok Selatan Tembak Kasat Reskrim yang Usut Tambang Liar, IPW Bilang Begini
- Kompolnas Sebut Polda Sumbar Harus Ungkap Fakta Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan
- Calon Bupati Biak Numfor Jadi Tersangka Pelecehan Seksual Sesama Jenis
- Kabagops Polres Solok Selatan Langsung Serahkan Diri Seusai Tembak Mati Kasat Reskrim