Perempuan di Bawah 25 Tahun Paling Banyak Kehilangan Pekerjaan Semasa Pandemi

"Kami tidak pernah mendapat pelatihan memadai soal ini."
Namun menemukan pekerjaan lain juga susah dengan pengalaman kerja yang minimal dan juga latar belakang pendidikan yang belum lulus kuliah.
"Saya tidak memiliki banyak pengalaman dan saya juga masih kuliah," kata Mimi.
"Saya pernah diwawancarai beberapa kali namun langsung ketahuan bahwa pekerjaannya nantinya tidak mengenakan."
Apa solusinya sekarang?
Dr Angela Jackson ingin Pemerintah Australia memberikan perhatian lebih bagi pekerja perempuan muda ketika membuat kebijakan terkait menciptakan lapangan kerja lebih banyak setelah 'lockdown' dicabut.
Menurutnya, pada umumnya yang paling terpengaruh pada masa resesi adalah para pemuda, sehingga kebijakan yang dilakukan oleh Pemerintah sebelumnya sekarang mesti diubah.
"Resesi dan menurunnya perekonomian sekarang ini berbeda," katanya.
Ia menginginkan lebih banyak pilihan pendidikan bagi perempuan muda yang tidak bisa mendapatkan banyak pengalaman selama 18 bulan terakhir.
Sekitar delapan persen dari angkatan kerja di Australia adalah perempuan berusia antara 15 sampai 24 tahun
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia