Perempuan Harus Berani
Sampai akhirnya saya setelah pulang dari luar negeri tidak ada waktu lagi dan saya janji akan masak untuk anak saya selama bulan puasa saja. Jadi bertahun-tahun itu terjadi. Pada bulan puasa saya pulang sore, demi masak untuk keluarga. Setelah itu saya, balik lagi ke kantor kalau masih ada kerjaan.
Terakhir saya jadi Sekjen Kemdagri, sudah tidak ada waktu memasak. Saya minta maaf pada anak dan suami karena enggak bisa masak lagi. Di keluarga itu, yang paling penting memang kejujuran. Semua aspek di mana pun kita jujur. Makanya saya minta maaf, saya bilang saya ajarin menunya aja ke anak saya. Apalagi setelah jadi menteri, saya jarang memasak.
Ibu, berapa jam istirahat dalam sehari?
Saya setiap hari kan juga harus membaca dokumen satu-persatu terlebih yang butuh cepat untuk ditandatangani. Apalagi masalah lingkungan dan hutan kan seabrek-abrek. Saya tidur jam berapa aja, rata-rata di atas jam 00:00 WIB. Kalau udah capek banget, ya jam 10:00-11:00 WIB. Hampir tiap hari, rata-rata empat jam saya tidur. Tapi saya tetap gemuk aja tuh. Karena makan saya enggak ditahan-tahan. Kalau lapar ya makan.
Enggak takut sakit kalau istirahat tidak teratur?
Saya ada naluri, sugesti, jangan sakit. Aku sehat. Pikirannya harus begitu. Saya jarang ke dokter. Minumnya obat generic aja. Saya sudah ajari badan saya, kalau di pesawat dan mobil saya tidur. Sekolah S3 saya dari Lampung ke Jakarta. Jauh kan, jadi saya gunakan waktu itu untuk tidur di jalan karena bolak balik Lampung-Jakarta. Jadi Selat Sunda itu saksi perjuangan saya menimba ilmu.
Hobinya selama ini apa Bu?
Saya suka membaca. Saya suka baca buku politik, ketahanan nasional, buku tentang lingkungan karena sekarang saya ngajar di IPB. Tapi selama saya jadi menteri itu, waktu saya kurang untuk membaca. Baca buku karena sibuk baca dokumen kantor. Saya malah sekarang banyak baca report LSM ke kementerian. Reportnya bagus-bagus. Di mobil saya jadi baca-baca. Dulu sih waktu eselon II saya masih suka renang. Untuk menjaga badan. Berat saya 57 kilo hingga 63 kilo. Tapi setelah eselon I, jadi di atas 80 kilo karena enggak ada olahraganya.