Perempuan Harus Bisa Jadi Penggerak Pembangunan
jpnn.com, JAKARTA - Peneliti senior dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro mengatakan, perempuan harus bisa menjadi pelopor atau motor penggerak pembangunan di lingkungan keluarga dan masyarakat luas.
“Karena keluarga nomor satu fungsinya, peran pentingnya adalah bagaimana memberikan pendidikan, khususnya pada anak-anaknya, untuk membentengi keluarganya, ” ujar Siti, Kamis (26/4).
Dia menambahkan, perempuan juga harus mentransfer pengetahuan, budaya, dan pengetahuan agama.
“Orang tua harus memberikan tidak hanya saran, pembelajaran dan sebagainya, tapi adalah pembelajaran yang konkret. Itu harus ditunjukkan dari tutur kata dan perilaku kedua orang tua,” ujar wanita kelahiran Blitar, 7 November 1958 ini. .
Dia menjelaskan, orang tua juga harus mengajarkan sopan santun dan etika kepada anak sejak dini.
“Terutama pelajaran tentang kejujuran, pentingnya bagaimana mengelola integritas,” ujar Siti.
Siti juga meminta wanita yang bekerja di luar rumah untuk ikut mengedukasi dan menyebarluaskan hal positif kepada masyarakat.
Hal itu juga berguna agar kaum hawa tidak terpengaruh paham-paham radikal terorisme, termasuk juga masalah intoleransi.
Siti Zuhro mengatakan, perempuan harus bisa menjadi pelopor atau motor penggerak pembangunan di lingkungan keluarga dan masyarakat luas.
- Perempuan Berkarya Lintas Generasi Gelorakan Semangat Kartini Lewat Aksi Nyata
- Peringati Hari Kartini, BEM UNUSIA Soroti Kontribusi Perempuan Dalam Pembangunan Nasional
- Bikin Acara Bertema Kemandirian, KPPI: Perempuan Harus Bersama Memajukan Bangsa
- Peringati Hari Kartini, Peruri Menggelar Pelatihan UMKM Perempuan di Karawang
- 75 Perempuan Tangguh Berlatih Survival di Hutan Gunung Galunggung Tasikmalaya
- Dairy Champ Perluas Potensi Wirausaha di Indonesia lewat Program Ibu Juara