Perempuan Harus Bisa Jadi Penggerak Pembangunan
“Apalagi sekarang dengan kemajuan teknologi yang sungguh luar biasa itu bisa memiliki dampak positif dan dampak negatif. Dampak negatif terutama masalah radikalisme, terorisme, intoleransi melalui dunia maya ini yang harus diantisipasi,” ujar Siti.
Dia menambahkan, masyarakat harus memahami empat landasan Indonesia agar tidak terpapar paham radikal.
Yakni, Pancasila, Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan RepublikIndonesia (NKRI).
“Sangat jelas bahwa Pancasila sebagai landasan falsafah hidup kita yang mana nilai-nilai dalam sila itu harus kita pahami, hayati, kita lakukan dan kita amalkan. Kita mengimplementasikan juga konstitusi kita yaitu UUD 1945. Selain itu, kita juga harus menguatkan NKRI dan juga kita junjung tinggi kebinekaan kita, Bhineka Tunggal Ika,” tegas Siti. (jos/jpnn)
Siti Zuhro mengatakan, perempuan harus bisa menjadi pelopor atau motor penggerak pembangunan di lingkungan keluarga dan masyarakat luas.
Redaktur & Reporter : Ragil
- KPPB Gelar Dunia Tanpa Luka, Meiline Tenardi Serukan Setop Kekerasan terhadap Perempuan
- Begini Cara ASABRI Merayakan Peran Perempuan
- Cerita Local Hero dari Badau, Berkontribusi pada Keluarga & Sekitar
- Peringatan HAKTP, KOPRI PB PMII Ajak Seluruh Masyarakat Cegah Kekerasan Seksual
- Pemkot Tangsel & Mayarakat Bersinergi Wujudkan Ruang Kreasi Penyandang Disabilitas
- Pendanaan Startup Perempuan Masih Rendah, InnovateHer Academy 2.0 jadi Solusi