Perempuan Independen Cocok Pakai Baju ini
jpnn.com, SURABAYA - Perempuan karir masa kini lebih suka memilih baju ready-to-wear yang bisa dipakai untuk bekerja sekaligus hang out. Hal itu yang dikatakan dua pengusaha fashion, Emily dan Dewi saat menjadi pembicara di event Love and Flair Pop Up Shop di Ciputra World Surabaya (CWS).
Perempuan yang mendalami dunia fashion sejak empat tahun lalu itu menyebut tren fashion memang sangat cepat berganti. Namun, satu hal yang ternyata tetap dicari para perempuan di usia 18-34 tahun. Yakni, baju-baju yang simpel, fashionable, dan bisa dipakai di segala acara.
"Target market kita memang yang independent social woman. Jadi, bajunya itu yang emang gampang dipakai dari jam 09.00 sampai jam 17.00. Untuk kerja, terus pergi-pergi keluar," ujar Emily. Namun, untuk style-nya sendiri, mereka lebih cenderung ke gaya feminin.
Seperti yang mereka kenakan kemarin. Emily mengenakan kulot dan blouse yang simpel berwarna merah garis-garis. Sedangkan Dewi mengenakan midi dress dengan model vest tanpa lengan garis-garis. Keduanya menunjukkan bahwa baju yang mereka pakai masih cocok untuk bekerja dan juga jalan-jalan.
Untuk desain, mereka mengaku terinspirasi para influencer di media sosial. Untuk warna, lebih banyak yang netral. Menurut pengamatan mereka pun, banyak customer yang mood-nya dalam desain baju berubah-ubah setiap bulannya, bahkan bisa setiap minggunya. Tidak terpaku pada karakter sendiri. "Mereka gampang banget memilih baju dari yang lagi hit di media sosial." (ama/c17/any)
banyak customer yang mood-nya dalam desain baju berubah-ubah setiap bulannya, bahkan bisa tiap minggu
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Bali International Fashion Festival 2023, Lenny Hartono Siap Hadirkan 20 Desainer Top
- Heboh Polemik Brand Indonesia di Paris Fashion Week 2022, Begini Komentar Nikita Mirzani
- Bali Kembali Movement, Ikhtiar Mendukung Brand Lokal
- Tak Kesulitan Dandani Model Luar Negeri
- Felicia by Yeny Ries Angkat Kecantikan Lombok
- Empat Tema dalam Annual Fashion Show