Perempuan Keturunan Asia di Australia Jadi Target Aksi Pelecehan Seksual dan Rasial

Namun pria tersebut berhenti dan melarikan diri.
Holly melaporkan insiden ini ke polisi, yang menggolongkan tindakan itu sebagai serangan tidak senonoh.
"Saya masih bisa mencium bau alkohol di tubuh saya," kata Holly kepada ABC.
Ia mengaku kejadian ini bukanlah yang pertama kalinya dia alami di tempat umum.
Holly menjelaskan saat dia berusia 12 tahun, seseorang mencubit pantatnya ketika berada di dalam bis kota.
Di saat tumbuh dewasa, dia mengatakan sering didekati oleh pria yang kemudian berteriak "Ni Hao" (Apa kabar) kepadanya.
Ucapan Ni Hao biasa digunakan dalam bahasa Mandarin untuk bertanya kabar seseorang namun kadang juga digunakan untuk mengejek warga Asia.
"Saya merasa warna kulit saya dan rambut saya yang hitam menyebabkan saya jadi sasaran rasisme dan serangan," kata Holly.
Sebuah laporan terbaru di Australia menyebutkan banyak perempuan mengalami pelecehan seksual di jalan-jalan namun ketika melapor ke pihak berwajib, mereka malah kecewa
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Usut Dugaan Pelecehan Oknum Dokter di Malang, Polisi Kumpulkan Alat Bukti
- Polisi Usut Dugaan Pelecehan Seksual oleh Oknum Dokter di Malang
- Oknum Dokter Terduga Pelaku Pelecehan Seksual di Malang Dipolisikan Korban
- LPSK Turun Tangan di Kasus Dugaan Kekerasan Seksual Mantan Rektor UNU Gorontalo