Perempuan Korban Gempa Bumi PNG Rentan Perkosaan
Mary, bukan nama sebenarnya, kini tidak memiliki tempat tinggal akibat musuh-musuh sukunya yang menculik dan memperkosa-nya tahun lalu. Mary kini melarikan diri ke desa tetangga di dataran tinggi Papua Nugini untuk mencari perlindungan.
"Saya diperkosa dan dipukuli dengan parah di wajah saya," katanya.
"Bagian dalam dan bagian pribadi saya benar-benar rusak. Lebih dari 24 pria memperkosa saya sehingga saya hampir tidak bisa berjalan."
Baca Juga:
Sekarang dia harus pindah lagi, kali ini karena gempa bumi berkekuatan 7,5 yang mengguncang Papua Nugini pada 26 Februari 2018 lalu.
Gempa merusak gubuk kecil yang terbuat dari ‘semak belukar’ yang menjadi tempat berlindung bagi dia dan rekan-rekannya dari korban perang antar suku dan sekarang Mary dan sembilan orang lainnya tidur di dapur di luar bangunan itu sampai mereka dapat menemukan tempat berlindung yang lebih permanen.
Photo: Mary sekarang tidak memiliki rumah dan harus bergantung pada orang lain untuk memberinya makanan.(ABC News: Eric Tlozek)
Karena dia tidak dapat kembali ke kebun yang menjadi sumber makanannya sendiri, Mary berkata dia harus membantu menanami lahan orang lain dan berharap mereka memberinya sesuatu untuk dimakan.
"Jika orang memberi saya makanan, saya akan makan," katanya.
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata