Perempuan Motor Ekonomi Masyarakat
Rabu, 15 Juni 2011 – 13:55 WIB
"Kerja di sini aja. Selesaikan pendidikan dulu, jangan keburu menikah. Jangan sampai anak punya anak. Anak punya anak itu maksudnya menikah sebelum usia 18 tahun. Sebelum 18 tahun itu masih anak-anak," lanjut suami Agum Gumelar ini.
Dalam kunjungan kerjanya ke Lombok, Linda juga bertemu Baik Rumiati, tokoh penggerak ekonomi masyarakat NTB. Dengan membuat koperasi karya terpadu, lulusan S-3 alias SD, SMP, dan SMEA itu mampu memberdayakan masyarakat sekitar dengan memberikan pelatihan dan pemberian modal usaha. Jumlah anggotanya 3.891 orang, 75 persennya perempuan.
"Saya sudah punya 10 cabang, termasuk di Bima, Pulau Sumbawa, NTB," cerita Rumiati kepada Menteri, didampingi Sekretaris Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Dra Sri Danti MA, Deputi Pengarusutamaan Gender Bidang Ekonomi DR Hertomo Heroe, dan Staf Khusus Menteri Titien E Prihastuti.
"Luar biasa Bu. Kalau bisa ini terus dikembangkan, terutama di Pulau Sumbawa yang selama ini dikenal sebagai kantong-kantong TKW. Ini juga dapat mengurangi terjadinya kasus trafficking (tindak pidana perdagangan orang)," pesan Linda yang juga ketua pelaksana gugus tugas antitrafficking ini.
MATARAM- Jangan sepelekan perempuan. Begitu kira-kira pesan yang ingin disampaikan Linda Amalia Sari di balik "roadshow-nya" mengunjungi
BERITA TERKAIT
- Ikhtiar Yakes Pertamina Bangun Ekosistem Layanan Kesehatan Berkelanjutan
- 6 Khasiat Susu Almond, Bikin Tulang Makin Kuat
- Waspada, Ini 5 Bahaya Minum Air Kelapa Saat Sedang Haid
- 2 Koleksi Panel Dinding Rumah Bergaya Alami Diluncurkan
- Jutaan Ton Sampah Plastik Cemari Lingkungan, Kondisi TPA Mengkhawatirkan
- Hadirkan Kesegaran Sehat, Healthy Drink Pikat Pengunjung BFA Surabaya