Perempuan Muda Ini Jadi Simbol Perlawanan terhadap Raja Thailand

"Bila kita ingin kehidupan lebih baik, harus ada sistem politik yang bagus. Jadi kita harus memperbaiki masalahnya."
Bulan Agustus lalu, sebuah kelompok mengadakan protes menggunakan tema 'Harry Potter' melawan "Seseorang yang tidak bisa disebut namanya", karena adanya larangan menyebut nama raja Thailand King Maha Vajiralongkorn.
Mengangkat tiga jari dari film 'The Hunger Games' juga dilakukan di unjuk rasa sebagai simbol demokrasi.

Di akhir Agustus, para pengunjuk rasa mulai terang-terangan menyampaikan tuntutan mereka termasuk mengurangi kuasai Raja dalam soal konstitusi, polisi, angkatan bersenjata, dan dana publik dan penghapusan UU Lese Majeste.
Adalah Ruang yang naik ke panggung dalam salah satu unjuk rasa guna membacakan manifesto politik berisi 10 hal tuntutan untuk pertama kalinya.
"Masa dengan penuh semangat mendukung pernyataan itu," katanya.
"Sulit dipercaya bahwa masyarakat Thai, yan sudah ditekan begitu lamanya, menjadi begitu berani. Saya juga terkejut dengan diri sendiri yang begitu berani untuk berbicara."
Mempertanyakan kekuasaan Raja Thailand selama ini adalah hal yang tabu dan pelakunya bisa dikenai hukuman penjara lama, namun sekarang semakin banyak generasi muda yang menyatakan dengan terbuka penentangan terhadap monarki
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya
- Benci Tapi Rindu Asing: Tradisi Lama Warisan Orde Baru?
- Benci Tapi Rindu Asing: Tradisi Lama Warisan Orde Baru?