Perempuan Muslim Australia Mengaku Diserang di Dalam Kereta di Sydney

Hina juga mengatakan bahwa pria itu juga melontarkan kata-kata kasar kepadanya.
Ia mengungkapkan, ia menjadi semakin takut ketika tak ada orang di dalam kereta yang mencoba membela dirinya, kecuali seorang perempuan yang meneriaki pria itu setelah penyerangan.
"Itu adalah kereta yang sangat ramai tapi tak ada yang bilang apa-apa. Orang-orang hanya mendengarkan. Saya tahu mereka takut," ujar Hina.
Ia mencoba untuk turun di stasiun Redfern untuk memberitahu manajer stasiun, tapi pria itu turun di stasiun yang sama.
"Ia melewati saya dan menghina saya secara lisan dan pergi," ujarnya.
Peringatan bagi perempuan yang bepergian sendiri
Hina melaporkan serangan ini ke polisi Parramatta, yang kini melakukan penyelidikan.
Polisi mengatakan, pria itu berpenampakan ras Kaukasia, tingginya sekitar 175 cm, berusia pertengahan 30-an tahun, dengan ukuran tubuh yang sedang, kepala botak dan jenggot tipis di wajah, serta mengenakan celana jins dan sepatu hitam putih.
Seorang perempuan Muslim sangat terguncang oleh serangan fisik dan verbal yang dialaminya di dalam kereta di Sydney pada Senin (23/3) malam, dan
- Dunia Hari Ini: Vatikan Umumkan Tanggal Pemakaman Paus
- 'Nangis Senangis-nangisnya': Pengalaman Bernyanyi di Depan Paus Fransiskus
- Perjalanan Jorge Mario Bergoglio Menjadi Paus Fransiskus
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia