Perempuan Negeri Ginseng Ini Tuntut Kata Maaf dari Kim Jong-un
jpnn.com - SEOUL - Presiden Korea Selatan Park Geun-hye meminta Korea Utara segera merilis permohonan maaf atas provokasi yang mengakibatkan ketegangan dua negara meningkat, terutama di Semenanjung Korea.
Ketegangan duo Korea meningkat secara dramatis dalam beberapa pekan terakhir, usai Selatan menuduh Korea Utara berada di balik serangan ranjau darat yang mengakibatkan dua tentara Selatan cacat.
Utara juga menembakkan peluru artileri di perbatasan, dan mendorong Negeri Ginseng (sebutan Korsel) melakukan aksi balasan.
Korea Utara sendiri telah membantah bertanggungjawab atas pemicu ketegangan. Negara pimpinan Kim Jong-un itu bahkan balik menyalahkan Selatan, dan memberikan ultimatum agar Selatan segera menghentikan propaganda anti-Pyongyang lewat loudspeaker di perbatasan.
"Korea Selatan akan mengambil tindakan yang sesuai, dan melanjutkan siaran loudspeaker, kecuali Korea Utara menawarkan permintaan maaf yang jelas dan berjanji untuk tidak menggelar setiap provokasi," ujar Presiden Park dalam pertemuan rutin dengan para pembantunya, seperti dikutip dari Yonhap, Senin (24/8).
Di sisi lain, Korea Utara masih bersikeras bahwa siaran anti-Pyongyang yang dilancarkan Selatan adalah penghinaan terhadap martabat Kim Jong-un dan juga Korea Utara. Hingga kini, perundingan dua negara masih berlanjut di hari ketiga. Sementara pergerakan militer dua negara semakin meningkat di daerah-daerah yang berdekatan dengan perbatasan. (adk/jpnn)
SEOUL - Presiden Korea Selatan Park Geun-hye meminta Korea Utara segera merilis permohonan maaf atas provokasi yang mengakibatkan ketegangan dua
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Bertemu di World Leaders Summit, Megawati Berbincang dengan Al Gore
- PP PMKRI Perkuat Diplomasi Lintas Organisasi Masyarakat Sipil di Asia Pasifik
- Megawati Minta Semua Negara Menjaga Masa Depan Anak di Forum Internasional
- Indonesia Harus Tolak Wacana Trump Soal Relokasi Warga Palestina ke Yordania & Mesir
- 9 Negara Bersatu Demi Mendukung Hak Palestina, Indonesia?
- Trump Tidak Bercanda soal Greenland, Simak Penegasan dari Menlu AS Ini