Perempuan Pacitan Pilih Jadi PRT Infal
Sehari Diupah Rp 125 Ribu
Rabu, 07 Agustus 2013 – 23:56 WIB
Saat H-7 Idul Fitri lalu, dua unit bus, lanjut dia, dipenuhi warga yang hendak mengais rezeki dengan menjadi pembantu pengganti. ''Mungkin mereka tertarik karena mendapat imbalan gaji yang besar,'' ungkap pria itu kepada Jawa Pos Radar Pacitan.
Sementara itu, M.Fathony, kepala dinsosnakertrans setempat, menyatakan bahwa menjadi PRT infal merupakan salah satu pekerjaan pilihan bagi mereka yang sudah berniat untuk menjalani. ''Namanya orang bekerja. Salah satu tujuannya adalah mendapat uang yang lebih banyak meski tidak bisa berkumpul dengan keluarga saat Lebaran. Ini adalah risiko pekerjaan dan merupakan hal biasa karena memang tugas,'' tuturnya. (mas/eba/jpnn/c14/bh)
PACITAN - Peluang kerja yang minim memaksa sejumlah perempuan Pacitan untuk mengadu nasib ke Jakarta saat musim Lebaran. Tidak terkecuali tahun ini,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- 4 Santri Meninggal Tertimpa Tembok Ambruk di Pesantren Sukabumi
- Polda Sumsel Berikan Makan Siang Gratis kepada Siswa SDN 036 Palembang
- BPTD Jabar Sidak Pul Bus Pariwisata Menjelang Nataru, Antisipasi Kendaraan Bodong
- Bersama Masyarakat, Polres Rohul Deklarasi Kampung Bebas Narkoba di Desa Puo Raya
- BPTD: 1.000-an Bus Pariwisata di Jawa Barat Tidak Laik Jalan
- Jadi Muncikari di Rohul, 3 Orang Perempuan Ditangkap Polisi