Perempuan Parlemen Belum Maksimal
Jumat, 22 April 2011 – 07:42 WIB
”Perempuan yang lolos ke parlemen kurang teruji secara politik. Pasalnya, mekanisme perekrutan diwarnai aroma nepotisme, ditambah proses kaderisasi tidak berjalan,” kata Hetifah.
Nurul Arifin menambahkan, perempuan di parlemen belum memperlihatkan kontribusi kebijakan yang signifikan. Anggota Komisi II DPR ini menegaskan, kenaikan jumlah perempuan di DPR tidak berbanding lurus dengan kualitas. Peran perempuan dalam legeslasi, pengawasan dan budgeting belum maksimal. ”Ujung-ujungnya, produk parlemen belum mengakomodasi aspirasi serta kepentingan kaum perempuan,” kata mantan artis sekaligus aktivis perempuan ini.
Meski demikian, Nurul masih percaya bahwa tindakan afirmasi masih diperlukan untuk mengatrol perempuan masuk ke dunia politik. Sebab saat ini kesenjangan perempuan dengan kaum laki-laki masih cukup jauh. ”Dengan berjalannya waktu dan tantangan yang semakin berat, diharapkan kualitas perempuan perlemen makin dan bisa diandalkan dalam melahirkan berbagai kebijaklan publik yang berpihak pada perempuan,” kata Nurul. (dri)
JAKARTA – Keterlibatan perempuan di dunia politik, khususnya parlemen, mengalami peningkatan secara kuantitas. Tapi sayangnya, peningkatan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Bersilaturahmi dengan Kiai Said Aqil, Ridwan Kamil Minta Didoakan, Alhamdulillah
- Survei SMCR: Pram-Doel Unggul dari Berbagai Aspek Dibanding RK-Suswono
- Elektabilitas Pramono Anung Pernah Tidak Diperhitungkan, Kini Berubah Moncer
- Citra Mus Optimistis Wujudkan Era Baru Taliabu Emas
- Edi Langkara Berkomitmen Tuntaskan Permasalahan di Halteng
- Kunjungi Jokowi di Solo, Zulhas Minta Perlindungan Politik?