Perempuan-perempuan Pembela Nazar
Kamis, 25 Agustus 2011 – 04:58 WIB

Dari kiri, Haghia Sophia Lubis,Aldila Warganda, dan Dea Tunggaesti, di kantor OC Kaligis. Foto: DHIMAS GINANJAR/JAWA POS
Sebenarnya, kalau mau jeli, wajahnya sudah sering muncul di televisi jauh sebelum kasus Nazaruddin mencuat. Terutama pada medio 2003?2005, saat Dea menjadi artis. Ketika itu, dia membintangi beberapa sinetron seperti Bukan Cinderella dan Kisah Adinda. Namun, dia memilih meninggalkan dunia itu.
Baca Juga:
Ibu dua anak tersebut mengatakan bahwa meninggalkan dunia hiburan bukan perkara sulit. Sebab, dia merasa tidak memiliki passion dunia seni peran itu. Keinginan menjadi pengacara sudah kadung tertanam kuat di hatinya lantaran tergila-gila dengan serial komedi Ally McBeal yang diperankan Calista Flockhart.
Serial itu mengisahkan kelucuan Ally menangani kasus-kasus hukum lengkap dengan konfliknya ke klien dan atasannya. Nah, gara-gara serial tersebut, setelah lulus SMA dia masuk ke Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan. "Kalau saya bilangnya, jadi lawyer itu panggilan hati," jelasnya.
Dia lantas terbahak saat Jawa Pos menyinggung tidak banyak perempuan cantik yang memilih profesi itu. Menurut dia, justru seharusnya banyak perempuan yang bisa menggeluti dunia itu. Sebab, bagi dia, menjadi lawyer sangat menyenangkan. Saking senangnya dengan profesi lawyer, dia sempat bingung ketika ditanya apa dukanya menjalani pekerjaan itu.
BUKAN hanya nyanyian Nazaruddin yang menyita perhatian publik. Kehadiran para penasihat hukum tersangka suap Sesmenpora tersebut juga memikat mata
BERITA TERKAIT
- Bareskrim Bongkar Peredaran 38 Kg Sabu-Sabu Jaringan Malaysia-Indonesia di Riau
- Doktor Cumlaude Trimedya Dorong Optimalisasi Pengelolaan Barang Sitaan
- Libur Paskah, Polisi Siapkan Skema Lalu Lintas Urai Kemacetan di Jalur Puncak & Lembang
- Pakar Hukum UI Nilai KPK Terkesan Targetkan untuk Menjerat La Nyalla
- Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Dukung Industrialisasi Pedesaan Sebagai Model Nasional
- Nono Sampono: PIK 2 Terbuka untuk Semua Agama, Ini Wajah Toleransi Indonesia