Perempuan Rentan Alami Kekerasan Selama Pandemi, Begini Reaksi Annisa Pohan
jpnn.com, JAKARTA - Pandemi membawa dampak tersendiri bagi perempuan. Pada masa pandemi ini, beban perempuan sebagai manajer rumah tangga menjadi berlipat ganda karena seluruh anggota keluarga ada di rumah dan melakukan kegiatan serempak.
"Beban ganda ini berpotensi memicu ketidakharmonisan rumah tangga dan membuat perempuan makin rentan mengalami kekerasan dalam rumah tangga,” kata Annisa Pohan Yudhoyono selaku Ketua Umum Srikandi Demokrat saat membuka Webinar Nasional Srikandi Demokrat di Jakarta, Sabtu (25/9).
Mengutip UN Women survey, Annisa mengungkapkan 82 persen wanita di seluruh dunia mengalami penurunan pendapatan yang signifikan serta kehilangan pekerjaan.
"Oleh karena itu, perempuan harus memiliki daya saing baik secara individual maupun komunal,” ujar Annisa.
“Daya saing adalah bagaimana meningkatkan nilai diri, mengembangkan keunggulan diri dalam usaha apapun yang kita lakukan,” kata Annisa menegaskan.
Dengan topik 'Perempuan Tangguh di Masa Pandemi: Meningkatkan Daya Saing dan Daya Tahan Perempuan', Webinar ini diikuti dua ribu peserta dari berbagai tempat di Indonesia.
Ketua Komnas Perempuan Andy Yentriyani mengungkapkan selama masa pandemi, perempuan dibayang-bayangi risiko kesehatan yang lebih tinggi, baik mental maupun fisik.
Namun, Andy optimistis. Dia menyebut perempuan selalu mampu keluar dari situasi-situasi yang paling pelik.
Beban ganda di masa perempuan selama pandemi erpotensi memicu ketidakharmonisan rumah tangga dan membuat perempuan makin rentan mengalami kekerasan dalam rumah tangga,”
- Ibas Ajak Perempuan Sadar Akan Potensinya
- 'Kartini Tani' jadi Cara Pupuk Indonesia Memberdayakan di Sektor Pertanian
- Brengkes Ikan, Cara Perempuan Menyangga Kebudayaan
- Clara Shafira Krebs Siap Harumkan Nama Indonesia di Ajang Miss Universe 2024 di Meksiko
- PNM & JAMKRINDO Gelar Pelatihan Kewirausahaan Membatik untuk Perempuan Disabilitas
- Veronica Tan Minta Kaum Perempuan Lebih Pintar dan Mandiri