Perempuan Selandia Baru Kompak Berhijab Pasca Teror Christchurch

Banyak perempuan Muslim menutupi kepala mereka di depan umum, meskipun beberapa kritik melihatnya sebagai tanda penindasan terhadap perempuan.
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mendapatkan pujian luas pekan lalu karena mengenakan jilbab hitam ketika bertemu dengan anggota komunitas Muslim setelah penembakan.
Dan pada hari Kamis (21/3/2019), seorang petugas polisi perempuan dengan jilbab di atas kepalanya dan senjata otomatis di tangannya menjaga di pemakaman Christchurch di mana korban penembakan dimakamkan.
Solidaritas atau mencari perhatian?
Rachel MacGregor, yang terlibat dalam kampanye 'Head Scarf for Harmony', mengatakan ia merasa cemas pergi dengan kepala tertutup, dengan orang-orang menatapnya ketika ia memasuki gedung kantornya.
"Ini memberi saya penghargan untuk pertama kalinya bagaimana rasanya menjadi minoritas dan memakai pakaian yang mungkin biasanya tidak dipakai oleh mayoritas," katanya.
Jilbab dan niqab, cadar yang menutupi wajah secara penuh, telah memicu perdebatan di sejumlah negara di seluruh dunia.

External Link: Instagram khaledbeydoun
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya