Perempuan Selandia Baru Kompak Berhijab Pasca Teror Christchurch

"Bisakah saya dengan penuh hormat meminta mereka yang berpikir untuk berpartisipasi dalam #scarvesinsolidarity (jilbab untuk solidaritas) [untuk] juga mempertimbangkan bahwa jutaan #Muslim #women (perempuan Muslim) tidak mengenakan jilbab, tidak ingin [memakainya], [dan] banyak seperti #NasrinSotoudeh mengambil risiko besar [untuk] mempertahankan oposisi ini?," tulisnya di Twitter.
Asra Nomani, mantan jurnalis di Washington, yang telah berkampanye untuk reformasi Muslim, mendesak perempuan untuk tidak mengenakan jilbab untuk harmoni.
"Ini adalah simbol budaya kemurnian yang bertentangan dengan nilai-nilai feminis. Ada perempuan di penjara dan mati, karena menolak interpretasi Islam yang Anda promosikan," kata Profesor Nomani di Twitter.
Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.
Ikuti berita-berita lainnya di situs ABC Indonesia.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya