Perempuan Selandia Baru Kompak Berhijab Pasca Teror Christchurch
"Bisakah saya dengan penuh hormat meminta mereka yang berpikir untuk berpartisipasi dalam #scarvesinsolidarity (jilbab untuk solidaritas) [untuk] juga mempertimbangkan bahwa jutaan #Muslim #women (perempuan Muslim) tidak mengenakan jilbab, tidak ingin [memakainya], [dan] banyak seperti #NasrinSotoudeh mengambil risiko besar [untuk] mempertahankan oposisi ini?," tulisnya di Twitter.
Asra Nomani, mantan jurnalis di Washington, yang telah berkampanye untuk reformasi Muslim, mendesak perempuan untuk tidak mengenakan jilbab untuk harmoni.
"Ini adalah simbol budaya kemurnian yang bertentangan dengan nilai-nilai feminis. Ada perempuan di penjara dan mati, karena menolak interpretasi Islam yang Anda promosikan," kata Profesor Nomani di Twitter.
Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.
Ikuti berita-berita lainnya di situs ABC Indonesia.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata