Perempuan Sukses dalam Karier Rentan Diserang Hoaks, Perundungan dan Stigma
jpnn.com, JAKARTA - Perempuan sering kali harus menghadapi beban perundungan dan stigma yang tidak adil ketika mereka berhasil mencapai posisi karier yang tinggi.
Hal ini merupakan permasalahan serius yang dihadapi oleh perempuan di lingkungan kerja.
"Seringkali kita melihat perempuan yang memiliki karier bagus dianggap mendapatkan jabatan tersebut bukan karena kompetensinya, melainkan karena dianggap sebagai karena titipan. Ini adalah bentuk perundungan dan stigma yang sangat merugikan," ujar Agustini Rima, aktivis perempuan PMII.
Agustini menjelaskan bahwa tidak jarang perempuan yang menonjol dalam kariernya justru menjadi sasaran berbagai tuduhan dan fitnah.
Tuduhan-tuduhan hoaks, pembentukan opini yang tidak berdasarkan fakta, demonstrasi, serta isu-isu gender yang menyerang karakter mereka sering digunakan untuk menjatuhkan kredibilitas dan mental perempuan tersebut.
"Karakter mereka dibunuh melalui tuduhan-tuduhan yang tidak berdasar, dan ini sangat memukul mental mereka," tambahnya.
Akibatnya, banyak perempuan yang enggan mengejar posisi kepemimpinan baik di perusahaan swasta maupun di BUMN. Ketakutan akan kriminalisasi dan perundungan membuat banyak perempuan memilih untuk tidak berkarier secara maksimal.
"Banyak perempuan yang memiliki potensi besar akhirnya tidak berani maju karena takut menghadapi serangan yang tidak adil ini," kata Agustini.
Agustini menjelaskan bahwa tidak jarang perempuan yang menonjol dalam kariernya justru menjadi sasaran berbagai tuduhan dan fitnah.
- Viral AMDK Keruh Dinilai 'Berbau' Persaingan Bisnis Tak Sehat
- Hati-Hati, Penipuan Berkedok Lowongan Petugas Haji di Media Sosial
- Sandy Permana Dibunuh, Sahabat Kaget dan Sempat Mengira Hoaks
- Viral Perundungan Siswa MTs di Pati, Sahroni Minta Pelaku Dihukum Setimpal
- Sukurin, 3 Pelaku Perundungan Pria Berkebutuhan Khusus di Bandung Terancam 6 Tahun Bui
- Ajudan Pastikan Rekaman Suara Mirip Jokowi Hoaks