Perempuan Tanpa Rahim Siap Terima Transplantasi
Senin, 06 Mei 2013 – 07:56 WIB
Seiring waktu berjalan, Sophie mulai menyadari masalah yang dihadapinya. Ketika banyak teman sebayanya yang sudah memiliki momongan, perempuan yang bekerja pada agen penaksir kredit tersebut ingin menjadi seperti mereka. ”Sangat sulit untuk mengatasi masalah yang saya hadapi ini,” keluhnya.
Sophie dan kekasihnya, Tilden Lamb, 35, mulai berpikir tentang surrogacy atau program bayi tabung dan adopsi. Keduanya telah tiga tahun hidup bersama dan terus mencari jalan untuk memiliki buah hati. Tapi, mereka memilih mundur karena terganjal prosedur hukum. ”Ketika saya tahu tentang kemungkinan dilakukannya cangkok rahim, saya sangat bahagia. Perasaan senang yang luar biasa, memberikan harapan kepada saya,” ucapnya.
Tahun lalu tim dokter di Turki berhasil melakukan cangkok rahim pertama di dunia kepada seorang perempuan 22 tahun, Derya Sert. Awal pekan ini Rumah Sakit Akdeniz University di Antalya mengumumkan bahwa Derya tengah hamil enam minggu dan dokter sudah bisa mendengarkan detak jantung sang calon bayi dalam kandungan.
Prosedur yang sama sedang diupayakan di Swedia. Dua ibu telah mendonorkan rahim untuk putri-putri mereka. Dr Richard Smith, seorang konsultan ginekolog, memelopori program transplantasi rahim di Inggris. Dia mendirikan yayasan amal Womb Transplant UK yang bertujuan menggalang dana GBP 500 ribu (Rp 7,5 miliar). Uang tersebut akan digunakan untuk menjalankan proyek lima operasi pertama.
MENJADI seorang ibu dan memiliki momongan merupakan salah satu impian banyak perempuan di dunia. Sophie Lewis, perempuan asal London ini, terlahir
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer