Perempuan Uyghur Alami Perlakuan Buruk Di Kamp Pelatihan Paksa China

Seorang wanita Uyghur menggambarkan kondisi terperinci yang dialaminya di dalam salah satu kamp pendidikan ulang China di ujung barat Provinsi Xinjiang, China yang Ia samakan dengan penyiksaan.
Berdasarkan data yang dirilis PBB diperkirakan lebih dari 1 juta etnis minoritas Muslim Uyghur telah ditahan tanpa persetujuan mereka di pusat penahanan tidak resmi di Xinjiang.
Pemerintah China mengatakan kamp-kamp tersebut adalah pusat pelatihan kejuruan yang menyediakan pelatihan bahasa dan pendidikan ulang bagi para ekstremis.
Tetapi laporan dari dalam pusat menceritakan kisah yang sangat berbeda.

(Supplied)
Gulbahar Jelilova, seorang perempuan Uyghur yang mengaku telah menghabiskan waktu selama 15 bulan di dalam salah satu kamp menuturkan catatan langka tentang kondisi tersebut.
"Kami ditahan di kamar gelap dengan tikus dan tikus," katanya kepada program PM ABC.
"Kadang-kadang mereka mengikat logam seberat 5 kilogram di kaki kami sebagai cara hukuman.
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia