Perempuan Uyghur Alami Perlakuan Buruk Di Kamp Pelatihan Paksa China
"Saya tidak bisa makan dengan nyaman ketika memikirkan orang-orang itu. Dalam keadaan seperti itu bagaimana saya bisa diam?" dia berkata.
Dipaksa minum obat-obatan yang tidak dikenal
Gulbahar Jelilova menguraikan bagaimana para wanita dipaksa untuk minum obat yang tidak diketahui saat berada di pusat.
"Ketika saya berada di kamp, mereka biasa memberi kami suntikan, mengambil sampel darah, memberi obat yang tidak kami ketahui," katanya.
"Jika kami bertanya obat apa itu, mereka akan dihukum karena mengajukan pertanyaan.
"Dan tidak ada orang perempuan yang mengalami menstruasi bulanan karena mereka memberi kita obat khusus yang menghentikan menstruasi."
Photo: Pejabat Cina menyebut kamp itu pusat pendidikan keterampilan kejuruan.(Reuters: Thomas Peter)
Pernyataan Gulbahar Jelilova ini bertentangan dengan klaim Pemerintah China tetapi sesuai dengan kelompok advokasi masyarakat Uyghur dan hak asasi manusia lainnya.
Dia mengaku selama berada di dalam kamp dirinya kerap dipukuli dan ketika pertama kali masuk dia memiliki berat 76 kilogram tetapi dalam sebulan ia kehilangan berat badan lebih dari 20 kilogram.
- Dunia Hari Ini: Harvey Moeis Divonis Enam Setengah Tahun Penjara
- Australia Membutuhkan Pekerja Lepasan yang Cukup Banyak Menjelang Akhir Tahun
- Sebuah Gelombang Besar yang Menerjang Asia
- Dunia Hari Ini: Kebakaran Hutan Masih Ancam negara Bagian Victoria di Australia
- Dunia Hari Ini: 51 Pria Dijatuhkan Hukuman Atas Kasus Pemerkosaan Prancis
- Anggota Bali Nine Sudah Bebas dan Kembali ke Keluarga Masing-masing