Peretas China Susupi Universitas Bergengsi Australia

Sejumlah peretas yang berbasis di China telah menyusup ke salah satu universitas paling bergengsi di Australia, dan ancaman tersebut belum terselesaikan.
ABC telah menerima informasi bahwa sistem di Universitas Nasional Australia (ANU) pertama kali diserang tahun lalu.
Dalam sebuah pernyataan, ANU mengatakan pihaknya telah bekerja dengan badan-badan intelijen selama beberapa bulan untuk meminimalkan dampak dari ancaman tersebut.
"Universitas telah bekerja dalam kemitraan dengan lembaga pemerintah Australia selama beberapa bulan untuk meminimalkan dampak dari ancaman ini, dan kami terus mencari dan menerima saran dari lembaga pemerintah Australia," kata ANU.
"Pengamatan saat ini menunjukkan tidak ada staf, mahasiswa atau informasi penelitian yang telah diambil dan tindakan penanganan sedang dilakukan."
"Upaya untuk menghentikan aksi para peretas tersebut sedang berlangsung."
Menteri Keamanan Siber Australia, Angus Taylor, mengatakan Pemerintah "mengutuk segala kegiatan jahat" yang menargetkan Australia.
"Kami tahu bahwa negara-negara dan kelompok kriminal secara aktif menargetkan penelitian dan lembaga tersier untuk mencuri kekayaan intelektual pekerja keras Australia," katanya.
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia