Peretas Data Pelanggan Optus Australia Minta Maaf dan Batalkan Permintaan Uang

Beberapa pakar IT mengatakan akun tersebut tampaknya sah, namun belum dikonfirmasikan baik oleh Optus atau Polisi Federal Australia.
"Kami tidak akan menjual data kepada siapa pun," tulisnya.
"Kami tidak bisa melakukannya, meski kami menghendaki untuk menghapus semua data (tinggal copynya saja)."
Apa kata Optus dan polisi?
Kelly Bayer Rosmarin, CEO Optus mengatakan perusahaannya melakukan semua yang bisa dilakukan agar bisa transparan.
Ia juga mengatakan perusahaannya bukanlah "penjahat" dalam situasi ini dan pelanggan harus waspada.
Senin kemarin (26/09), Polisi Federal Australia (AFP) mengatakan mereka sudah melakukan 'Operasi Hurricane' untuk mengidentifikasi siapa di balik peretasan dan melindungi warga Australia dari pencurian identitas.
Assistant Commissioner Justine Gough mengatakan penyelidikan akan bersifat kompleks dan lama.
"Kami mengetahui adanya laporan pencurian data yang dijual gelap di internet dan itulah mengapa AFP memantau pasar internet gelap dengan menggunakan kemampuan khusus."
Pekan ini warga di Australia sedang khawatir dengan kebocoran data yang diretas dari salah satu perusahaan penyedia layanan telekomunikasi terbesar
- 30 Daftar Pemain Timnas Indonesia Resmi Dirilis, Erick Thohir Mania Optimistis Menang Lawan Australia dan Bahrain
- Diterpa Badai Cedera, Timnas Australia Panggil Banyak Debutan
- Gubernur Herman Deru Apresiasi Australia Perpanjang Kerja Sama Kelola IPAL di Palembang
- Dunia Hari Ini: Puluhan Tewas Setelah Kereta di Pakistan Dibajak
- Dunia Hari Ini: Kecelakaan Bus di Afrika Selatan, 12 Orang Tewas
- Kapan Australia Umumkan Skuad untuk Menghadapi Timnas Indonesia?