Peretas Data Pelanggan Optus Australia Minta Maaf dan Batalkan Permintaan Uang

"Para kriminal yang menggunakan nama samaran dan teknologi untuk menyembunyikan identitas mereka tidak bisa melihat kami, tapi kami bisa melihat mereka," katanya.
Bagaimana nasib pelanggan?
Warga di Australia akan menerima email dari Optus.
"Optus telah mengirimkan email atau SMS kepada semua pelanggan yang nomer dokumen identitasnya, seperti surat izin mengemudi atau paspor, dibobol karena serangan cyber."
Jika pelanggan belum mendapatkannya, bukan berarti aman tapi karena Optus masih terus berupaya mengontak pelanggan yang data-nya berisiko.
Apa yang bisa dilakukan selanjutnya bisa disimak dalam artikel penjelasan berikut.
Sementara itu firma hukum Slater and Gordon sedang mempertimbangkan 'class action' terhadap Optus atas nama pelanggan yang terpengaruh atas peretasan data.
"Sejak pengumuman penyelidikan yang kami lakukan kemarin kami sudah mendapat ribuan pelanggan yang tertarik untuk berpartisipasi dalam tindakan kami berikutnya," kata Ben Zocco, pengacara senior di Slater and Gordon.
Upaya mengganti surat izin mengemudi
Ketika Bernard Sheppard mendengar adanya kebocoran data di Optus, dia sudah menduga akan mengalami dampaknya.
Pekan ini warga di Australia sedang khawatir dengan kebocoran data yang diretas dari salah satu perusahaan penyedia layanan telekomunikasi terbesar
- Serangan Siber Kian Marak, Synology Beri Solusi Cegah Kebocoran Data
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Subianto Lantik 481 Kepala Daerah
- Dunia Hari Ini: Bus Terjun ke Jurang di Bolivia, 30 Orang Tewas
- Omon-Omon Pemangkasan Anggaran: Efisiensi yang Kontradiktif?
- Timnas Basket Indonesia Coba Manfaatkan Kecepatan saat Jumpa Australia
- Dunia Hari Ini: Pesawat Delta Air Terbalik, Tak Ada Korban Jiwa