Peretasan dan Jejaring Sosial Jadi Medan Perang Jelang Pemilu 2019

Janda dilaporkan memiliki 2.000 pengikut palsu di akun Twitternya yang berterima kasih kepada pemerintahan di bawah Presiden Joko Widodo yang telah meningkatkan kehidupannya sebagai seorang ibu muda.
Tiga buzzer lainnya mengakui mengendalikan ratusan akun media sosial yang juga telah dipersonalisasi mengatasnamakan masing-masing kandidat, satu di antaranya membantah menyebarkan berita palsu dan dua lainnya mengatakan tidak peduli dengan akurasi konten yang mereka buat.
Sejumlah pengamat dan praktisi telah meminta masyarakat Indonesia lebih berhati-hati saat menerima informasi yang sifatnya menyerang kedua kandidat, termasuk jika ada klaim dari keduanya yang bertolak belakang dengan fakta dengan mengecek kebenarannya.
Ikuti berita-berita lain di situs ABC Indonesia.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya