Performa Industri Asuransi Jiwa Bangkit di Kuartal IV 2020
Namun, bila dibandingkan dengan kuartal IV tahun 2019 total pendapatan industri ini melambat sekitar 8,6 persen.
Tercatat, total pendapatan pada kuartal IV tahun 2019 sebesar Rp 235,80 triliun, sedangkan kuartal IV tahun 2020 menjadi Rp 215,42 triliun.
Perbaikan lain terlihat pada investasi. Selama Kuartal IV tahun 2020, AAJI mencatatkan Hasil Investasi sebesar Rp 35,52 triliun.
Untuk memenuhi kebutuhan calon nasabah dalam membeli produk asuransi, pelaku industri ini menerapkan relaksasi pemasaran dan penjualan PAYDI.
Selain itu, juga meningkatkan kolaborasi dengan pihak-pihak dalam ekosistem industri asuransi jiwa serta memperkuat kanal-kanal distribusi untuk menjangkau nasabah, salah satunya adalah bancassurance.
Data AAJI menunjukkan bahwa Total Pendapatan Premi Baru melalui saluran bancassurance meningkat dari Rp 63,45 triliun di kuartal IV tahun 2019 menjadi Rp 70,89 triliun di kuartal IV tahun 2020.
Untuk kanal agensi, data AAJI menunjukan total pendapatan premi baru dari saluran agensi mencatat Rp 37,04 triliun pada kuartal IV tahun 2019 dan Rp 25,15 triliun pada kuartal IV tahun 2020 sebagai dampak dari pandemi Covid-19.
Baca Juga: Berulah Lagi, Aipda Muhammad Ibrahim dan Brigadir Rengki Dipecat dengan Tidak Hormat
Ketua Bidang Aktuaria dan Manajemen Risiko Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Fauzi Arfan mengatakan industri asuransi jiwa menunjukkan tren peningkatan kinerja di kuartal IV 2020.
- Slamet & Ivan Disebut Bisa Perkuat FWD Insurance di Industri Asuransi
- Allianz Soroti Peran Penting Industri Asuransi dan Media di Tengah Ketidakpastian Ekonomi
- Indonesia Re: Industri Asuransi Harus Punya Strategi untuk Hadapi Tantangan Global
- Indonesia Re-BPJS Kesehatan Bahas Pencegahan Kecurangan Klaim dan Penanganan Fraud
- Cara Indonesia Re Membangun Budaya Integritas dan Akuntabel
- Indonesia Re Dukung Pengembangan SDM Industri Asuransi lewat Executive Training