Pergantian Eselon I Kemenpera Mendapat Sorotan

Menurut sumber yang layak dipercaya, dalam peraturan perudang-undangan kepegawaian dikatakan pejabat struktural dapat diberhentikan dari jabatan strutural karena bersalah, sehingga dijatuhi 'hukuman berat'. Karenanya, apakah SBY telah dibohongi oleh para pembantunya atau Surat Keputusan (SK) pencopoton Deputi Menpera itu palsu.
Dikatakan sumber itu, SK pencopotan Deputi Menpera ini diduga keluar dari kantor Seskab pada Kamis sore setelah rapat kabinet paripurna alias pembubaran kabinet oleh SBY.
Kemudian, SK itu berlaku dan dilakukan pelantikan setelah acara pelepasan Menpera oleh Kantor Kemenpera. Bahkan pelantikan tersebut disinyalir terkesan dilakukan secara diam-diam di ruang kerja Menpera dan tidak boleh diliput oleh wartawan.
Ketika dikonfirmasi ke Bagian Humas Kemenpera, mereka mengaku tidak ada pelantikan pejabat Eselon I yang baru seperti yang diberitakan. Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz juga belum membalas pesan singkat (SMS) dari INDOPOS (Grup JPNN). (vit)
JAKARTA - Pergantian pejabat eselon I di lingkungan Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) dinilai tidak memiliki etika birokrasi. Pergantian yang
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Jaga Ekosistem Laut, PIS Tanam 3.000 Bibit Lamun di Teluk Bakau
- Eks Sesmilpres Sebut KKB Sudah Menyerang Wibawa Negara
- Buruh Jogja Gelar Aksi Besar-besar Peringati May Day, Ini Tuntutannya
- Program Prabowo Disebut Bisa Ubah Nasib Rakyat, 8 Juta Lapangan Kerja Bakal Tercipta
- Minta Wartawan Keluar Saat Acara Danantara, Prabowo: Tertutup, Saya Banyak Menegur Direksi
- Ahmad Luthfi Kumpulkan 7.810 Kades untuk Ikut Sekolah Anti-korupsi Jateng