Pergantian Kapolri Dinilai Belum Penting
Kamis, 11 April 2013 – 07:55 WIB
JAKARTA - Ketua Presidium Indonesian Police Watch (IPW) Neta S Pane mengatakan isu pergantian Kapolri yang muncul belakangan ini hanya bagian dari manuver kepentingan politik tertentu. Untuk itu menurut Neta, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tak perlu terpengaruh dengan manuver tersebut dan tidak perlu buru-buru mengganti Kapolri Timur Pradopo. Jika hal ini ditolerir, dikhawatirkan terjadi iklim yang tidak sehat di Polri, apalagi tidak ada jaminan calon pengganti tersebut akan lebih baik dari Timur, ujar dia. Hal urgen yang harus dilakukan Kapolri Timur Pradopo adalah menata ulang posisi-posisi jabatan strategis di Polri. "Kapolda yang tidak becus kinerjanya harus segera dicopot dan diganti dengan kader yang lebih berintegritas," sarannya.
"Selama ini, sejak era Sutanto dan Bambang Hendarso pergantian Kapolri dilakukan saat pejabatnya pensiun. Tradisi ini sudah diyakini jajaran Polri. Sebab itu pergantian Timur Pradopo harus dilakukan Presiden ketika yang bersangkutan pensiun pada Januari 2014," kata Neta, dalam rillisnya, Kamis (11/4).
Baca Juga:
Dari penelusuran IPW, desakan pergantian Kapolri sengaja dimunculkan kepentingan politik tertentu untuk mendorong jagonya segera menjadi Kapolri menggantikan Timur Pradopo. Padahal pergantian Kapolri bukanlah hal urgen.
Baca Juga:
JAKARTA - Ketua Presidium Indonesian Police Watch (IPW) Neta S Pane mengatakan isu pergantian Kapolri yang muncul belakangan ini hanya bagian dari
BERITA TERKAIT
- KepmenPANRB 16 Tahun 2025: Jam Kerja & Masa Kontrak PPPK Paruh Waktu
- Poin-poin Penting KepmenPANRB 16 Tahun 2025 tentang PPPK Paruh Waktu, Ada soal Gaji
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Rencana Caretaker Karang Taruna DKI Selenggarakan TKD Dinilai Cacat Legal
- Siap Hadapi Retreat dari Prabowo, Khofifah: Supaya Tidak Monoton
- Sehari MenPAN-RB Terbitkan 3 Regulasi tentang PPPK & Paruh Waktu, Cegah Demo Honorer?