Pergantian Mendiktisaintek Dinilai sebagai Langkah Tepat

Pergantian Mendiktisaintek Dinilai sebagai Langkah Tepat
Mendiktisaintek Brian Yuliarto dan Satryo Soemantri Brodjonegoro. Foto istimewa

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto telah menggantik Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro pada Rabu (19/2).

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Iwan Setiawan menilai hal itu sebagai langkah tepat.

Menurut Iwan, pergantian itu sebagai respons Prabowo terhadap pejabat salah kaprah dengan kebijakan efisiensi Presiden Prabowo.

"Digantinya menteri tersebut sekaligus penegasan bahwa kebijakan itu tidak berdampak pada sektor pendidikan," ungkap Iwan dikutip, Kamis (20/2).

Iwan menilai pernyataan Satryo dalam rapat dengan Komisi X DPR adalah efisiensi anggaran akan berdampak pada naiknya UKT mahasiswa.
Hal ini kemudian menimbulkan kontroversi di masyarakat termasuk mahasiswa.

“Menurut saya, Prabowo pasti marah karena harusnya pesan efisiensi itu bisa disampaikan dengan baik oleh para menterinya, yaitu seperti dana dana yang terkait perjalanan dinas, ATK, FGD, dan lain-lain, dan tidak terkait dengan biaya kuliah atau belanja pegawai,” kata Iwan kepada wartawan, Rabu (19/2).

Selain hal itu, Iwan memandang faktor lain yang membuat Prabowo memutuskan mengganti Satryo adalah terkait aksi protes pegawai Kemendikbudristek di Januari 2025. Satryo didemo ASN kementeriannya atas dugaan kesewenang-wenangan.

“Mendikti Saintek juga membuat gaduh dan heboh setelah didemo oleh pegawainya karena dianggap semena-mena memecat dan memaki bawahannya,” ucap Iwan.

Presiden Prabowo Subianto telah menggantik Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro pada Rabu (19/2).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News