Pergerakan Aneh Siswa sebelum Masuk Ruang UN
jpnn.com - PADANG – Hari pertama pelaksanaan Ujian Nasional (UNas) tingkat SMA di Sumbar tercederai. Ombudsman RI Perwakilan Sumatera menangkap adanya indikasi beredarnya kunci jawaban.
“Lembaran-lembaran yang diduga berbentuk kunci jawaban masih beredar, tapi ditemukan di luar pekarangan sekolah,” kata Adel Wahidi, Asisten Ombudsman RI.
Adel mengatakan, selama pelaksanaan UN hari pertama kemarin tim Ombudsman sudah bergerak memantau UN sejak siswa mulai keluar dari rumah menuju sekolah masing-masing. Hasil pantauan tersebut tim mendeteksi ada pergerakan yang aneh dari para siswa.
Pergerakan aneh yang dimaksud adalah, sejak keluar dari rumah pagi sekali tapi tidak langsung ke sekolah, melainkan ngumpul dulu di beberapa titik.
Ada juga yang sudah sampai di sekolah pukul 06.00, padahal ujian dimulai pukul 07.30. Ada juga ujian telah dimulai sekitar 15 menit, tapi siswa masih ada bermain atau duduk-duduk di sekitar pekarangan sekolah.
Adel mengatakan, Ombudsman menduga ada pihak yang tak bertanggung jawab yang bekerja secara tahunan yang ingin merusak, mengganggu dan mengambil keuntungan dalam pelaksanaan UN.
“Setiap tahun polanya sama, lembaran yang diduga kunci jawaban beredar di luar perkarangan sekolah, diantaranya berhasil dibawa ke dalam perkarangan sekolah,” ujar Adel.
Adel mengatakan pihaknya meminta pengawasan UN lebih diperketat. Siswa sudah harus diperiksa sejak pertama kali masuk gerbang sekolah dan sesaat sebelum masuk lokal
PADANG – Hari pertama pelaksanaan Ujian Nasional (UNas) tingkat SMA di Sumbar tercederai. Ombudsman RI Perwakilan Sumatera menangkap adanya
- Guru ASN PPPK & Honorer Tendik Minta Kenaikan Gaji Merata, Ingatkan Janji Prabowo
- Komitmen Cambridge English Tingkatkan Pembelajaran Bahasa Inggris di Indonesia
- Dukung Program Pemerintah, Polres Bolmong Bagikan Makanan Gratis kepada Siswa SD
- Menurut Ketum PGRI, Banyak Banget Tantangan Guru Masa Kini
- Menkeu Bilang Tugas Guru Sangat Berat, Mendikdasmen Bicara Sertifikasi PNS, PPPK, Honorer
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti Ungkap 295 Ribu Guru Belum Sarjana, Solusinya Sudah Disiapkan