Pergerakan Pastor Terpantau Drone, Ditahan Beberapa Hari
jpnn.com, KIGALI - Otoritas di Rwanda menggunakan drone alias pesawat nirawak memantau pergerakan warga, di tengah penerapan karantina wilayah di ibu kota, Kigali, guna mencegah penyebaran virus corona COVID-19.
Drone juga untuk menyampaikan informasi mengenai aturan karantina wilayah, sekaligus membantu menemukan mereka yang melanggar kebijakan tersebut.
Di saat anggota polisi memberhentikan mobil dan para pejalan kaki dan bertanya alasan mereka ke luar dari rumah, dua drone akan terbang tepat di atas mereka.
Satu di antaranya akan menyiarkan rekaman suara berisi instruksi dan satu alat lainnya memantau pergerakan warga.
"Drone terbang di wilayah yang tidak ada pos pemeriksaan dan anggota patroli tidak dapat berjaga di sana," kata juru bicara kepolisian, John Bosco Kabera.
Salah satu pelanggar aturan adalah seorang pastor yang berpura-pura ingin menghadiri sebuah wawancara radio.
Akan tetapi faktanya, ia berencana pergi ke gereja meskipun aturan karantina melarang adanya pertemuan masyarakat.
Pastor itu akhirnya ditahan oleh kepolisian selama beberapa hari.
Seorang pastor di Rwanda ditahan di tengah pandemi virus corona COVID-19, setelah gerakannya terpantau drone.
- Trump Bikin Gebrakan Hari Pertama, Langsung Teken Keppres agar AS Keluar dari WHO
- Drone Aruna 45 Berbahan Composite Daur Ulang Karya Anak Bangsa Akan Menjajal Wilayah Natuna
- Kasus Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Ada yang Anak-anak
- 150 Drone Show Menghiasi Langit Palembang pada Malam Tahun Baru
- Malam Tahun Baru, Ancol Hadirkan Pertunjukan 1.000 Drone hingga Pesta Kembang Api
- Usut Kasus Pengadaan APD Covid-19, KPK Periksa Song Sung Wook dan Agus Subarkah