Pergeseran Konsumsi dari Pertamax Mengkhawatirkan, Bakal Ada Pembatasan Pertalite?

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menilai pemerintah dan PT Pertamina (Persero) dapat meminimalkan potensi pergeseran (shifting) konsumsi Pertamax ke Pertalite bisa dilakukan.
Menurut dia, salah satunya dengan melarang kendaraan pemerintah dan BUMN mengisi BBM bersubsidi.
Selain itu, menurut dia, Pertamina dapat melakukan seleksi kendaraan pribadi yang mengisi Pertalite.
"Misalnya, kendaraan mewah dengan kapasitas mesin ataupun merek tertentu dilarang mengisi BBM bersubsidi. Pengawasan terhadap tindak kecurangan juga perlu diperketat," ujar Josua.
Dia menilai perbedaan harga yang cukup tinggi antara bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dan Pertamax berpotensi memacu pergeseran konsumsi.
"Pertamina dan Pemerintah harus berupaya meminimalkan shifting tersebut," ucap Josua.
Josua menyebut kebijakan pemerintah tidak menaikkan harga Pertalite cukup baik, karena bisa melindungi daya beli masyarakat. Di samping itu, masyarakat masih memiliki opsi BBM murah di tengah tekanan ekonomi akibat Covid-19.
"Pertamax memang layak dinaikkan harganya mengingat konsumen dari Pertamax kecenderungannya adalah masyarakat menengah atas," ujarnya.
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menilai pemerintah dapat meminimalkan potensi pergeseran (shifting) konsumsi Pertamax ke Pertalite
- Kejaksaan Didukung Penuh Prabowo untuk Bereskan Korupsi Minyak Mentah
- Jelang Mudik, Menteri ESDM dan Dirut Pertamina Tinjau Pasokan BBM & LPG di Banten
- Pelita Air dan Patra Jasa Ajak Anak-Anak Panti Asuhan Wisata Ramadan di Yogyakarta
- Genjot Daya Saing UMKM di Pasar Global, Pertamina Fasilitasi Sertifikasi Halal & HaKI
- Angin Segar dari Erick Thohir, Kementerian BUMN Kaji Pemberian Kompensasi BBM Gratis
- Puing-puing Kilang Pangkalan Brandan dan Pengorbanan Prajurit Genie Pioner