Pergi ke Masjid Seperti Mau Perang, Bawa Kayu, Batu Sampai Pentungan

“Bukan tak boleh melihara anjing, silakan aja, tetapi ya tertib lah, kan anjingnya bisa dirantai (diikat), dikurung, janganlah dilepaskan gitu aja, itu kan membahayakan keselamatan orang lain. Tolonglah, supaya ada perhatian untuk masalah ini,” katanya.
Menanggapi hal itu, Robi Barus pun memastikan akan segera menyampaikan masalah tersebut kepada Lurah Helvetia Tengah untuk ditindaklanjuti. Ia pun mengakui, memang ada Perda yang mengatur soal hewan peliharaan, sehingga setiap pemilik hewan peliharaan harus mematuhi aturan tersebut.
“Segera saya teruskan masalah anjing ini ke Lurah, tak bolehlah begitu. Masyarakat yang punya anjing pun tolonglah, tertibkan anjingnya, kurung atau ikat anjingnya, jangan membuat orang lain merasa terancam,” kata Robi. (map/ila/sumutpos)
Setiap kali ingin pergi salat subuh berjemaah ke masjid, dia membawa peralatan seperti batu ataupun alat-alat pemukul lain.
Redaktur & Reporter : Adek
- Dukung Pembangunan Masjid di PIK, DPRD DKI: Simbol Harmoni dan Toleransi Beragama
- Kondisi Masjid Raya Bandung Memprihatinkan, Pemprov Jabar Berjanji Memperbaiki Kerusakan
- Agung Sedayu Group Pancangkan Tiang Perdana Masjid Al-Ikhlas PIK di Riverwalk Island
- Masjid Besar Segera Berdiri di PIK 2, Menag Pancangkan Tiang Perdana
- Bobby Nasution Batal Hadiri Pisah Sambut Walkot Medan, Gerindra: Jangan Dibesar-besarkan
- Masjid Garapan Waskita Karya Siap Digunakan untuk Ibadah, Ramadan Makin Khusyuk