Pergi ke Puncak ketika Musim Turis Timur Tengah Tiba (2)
Tunggu Suami Kontrak Balik karena Baru Dibayar Separo
Selasa, 12 Mei 2009 – 06:36 WIB
Kepada Jawa Pos yang menemui di sebuah rumah biliar dan karaoke di daerah Cisarua, Ani mengaku sempat ditawari tetangganya untuk menjadi istri kontrakan seorang pria dari Timur Tengah. ''Aku nggak mau, Mas,'' katanya dengan intonasi sangat tegas.
Mengapa tidak mau? ''Banyak nggak enaknya. Uang yang diterima nggak sebanding dengan risiko yang harus dihadapi,'' tuturnya.
Apa yang dimaksud dengan risiko itu? Ani lantas menceritakan pengalamannya dicurhati beberapa temannya yang dikawin kontrak pria Timur Tengah. ''Mereka kebanyakan mengaku kewalahan dan kelelahan melayani pasangannya. Bahkan, ada di antaranya yang cerita sampai tersiksa lahir dan batin,'' paparnya.
Ani menambahkan, kebanyakan wanita yang mau dikawin kontrak berumur 28-32 tahun. ''Kalau masih muda seperti saya, banyak yang nggak mau,'' ujarnya. ''Meski pekerjaanku menjual diri, aku kan juga harus pilih-pilih pasangan. Apa artinya dapat uang banyak kalau jadinya malah sakit semua. Apalagi sampai tersiksa batin,'' tegas ibu dua anak tersebut.
Meski diiming-imingi duit jutaan hingga puluhan juta rupiah, tak semua wanita di Cisarua, Bogor, mau dikawin kontrak oleh para turis asal Timur Tengah.
BERITA TERKAIT
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala