Pergi ke Puncak ketika Musim Turis Timur Tengah Tiba (2)
Tunggu Suami Kontrak Balik karena Baru Dibayar Separo
Selasa, 12 Mei 2009 – 06:36 WIB
Selain itu, kata Cecep, wanita yang menjalani kawin kontrak harus siap atas segala konsekuensinya. Sering tidak ada yang mau memperistri wanita yang selesai menjalani kawin kontrak. Lelaki Cisarua telanjur menganggap, secara fisik, wanita yang selesai menjalani kawin kontrak sudah rusak. ''Kalau sudah gitu, siapa yang mau?'' katanya.
Akibatnya, kata Cecep, banyak di antara mereka yang akhirnya benar-benar menjadi pelacur setelah menjadi istri kontrak. Pelacur eks kawin kontrak itu pun tak beroperasi di daerah sekitar Puncak. Mereka lebih memilih kawasan remang-remang lain di Cisarua.
Kalaupun ada, citra wanita eks kawin kontrak dianggap jelek di dunia pelacuran Puncak. Pelacur seperti itu dianggap tak berkualitas dan sering mengecewakan pelanggan. Rabu malam lalu (6/5), Jawa Pos sempat membawa salah seorang wanita pelaku kawin kontrak ke sebuah vila untuk keperluan wawancara. Salah seorang penjaga vila yang juga mucikari sempat melihat wanita tersebut.
Lelaki itu lantas mengirim SMS kepada Jawa Pos. ''Mas, bisa keluar sebentar?'' ungkap penjaga itu dalam pesan singkatnya.
Meski diiming-imingi duit jutaan hingga puluhan juta rupiah, tak semua wanita di Cisarua, Bogor, mau dikawin kontrak oleh para turis asal Timur Tengah.
BERITA TERKAIT
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala