Pergi Sekolah 4.000 Kilometer Demi Papua


Doornik mengatakan sekolah juga melobi pemerintah daerah untuk membayar siswa yang paling menjanjikan untuk melanjutkan pendidikan mereka.
"Kami meyakinkan pemerintah lokal bahwa masa depan Papua ada di tangan mereka. Mereka harus meyakinkan orang tua bahwa anak-anak perlu dididik," katanya.
"Kami berharap mereka akan kembali untuk belajar lagi dan membantu membangun Papua."
Doornik percaya Papua membutuhkan sistem pendidikan dengan pola sekolah asrama, dan mengatakan Sekolah Anak Indonesia telah menetapkan satu di provinsi Asmat.
"Kami pikir ini adalah sistem yang tepat untuk mempercepat pendidikan di sana."
Demira berharap untuk menjadi seorang arsitek sehingga dia dapat kembali ke Tolikara dan membantu daerah itu berkembang.
"Pertama saya ingin membangun sekolah, dan kemudian saya akan membangun bangunan lain," katanya.
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya