Perguruan Tinggi Berlomba Datangkan Dosen Asing
SURABAYA - Perguruan tinggi swasta kini berlomba-lomba melakukan internasionalisasi kampus mereka. Caranya dengan mendatangkan dosen asing. Ada yang dikontrak, ada pula yang hanya menjadi dosen tamu.
Wakil Rektor I Universitas Surabaya (Ubaya) Nemuel Daniel menyatakan, sebagai sebuah perguruan tinggi, membuka diri terhadap dunia global perlu dilakukan. Karena itu, selain melakukan kerja sama internasional, Ubaya mengajak dosen asing untuk mengajar di Ubaya.
Nem, sapaannya, menyebut langkah itu diterapkan untuk jurusan teknobiologi. Dosen asal Prancis dikontrak selama 4-5 tahun untuk mengajar di Ubaya yang sudah kembali ke negaranya.
''Belum boleh dosen asing tetap, belum ada aturan nomor induk dosen khusus (NIDK),'' katanya.
Dosen asing asal Prancis itu dikontrak dan berakhir pada 2014. Kini, lanjut dia, belum ada dosen asing lagi yang mengajar dalam waktu lama. ''Paling banyak dosen tamu,'' tuturnya. Namun, dosen tamu hanya sekali mengajar. Biasanya untuk fakultas ekonomi, fakultas farmasi, dan fakultas teknik.
Dosen asing yang mengajar cukup lama, jelas Nem, biasanya tidak hanya mengajar, tetapi juga melakukan penelitian. Sebab, butuh waktu lama menetap sembari mengajar.
Selain menghadirkan dosen asing, langkah kampus untuk go international dilakukan dengan mengirim dosen lokal ke luar negeri. Mereka mengajar sebagai dosen tamu di universitas di berbagai negara.
Sementara itu, Universitas Narotama juga kian gencar menjalin kerja sama dengan berbagai universitas luar negeri. Rektor Universitas Narotama Rr Iswachyu Dhaniarti menjelaskan, upaya membawa dosen asing ke lingkungan Narotama dilakukan secara bertahap. Kontrak kerja sama sudah diatur. Saat ini sedang dalam tahap visiting professor bersama universitas mitra.
Yayuk -sapaannya- menuturkan, saat ini ada juga dosen dari IPAG School of Management Paris yang menjadi dosen tamu selama dua minggu. Tidak hanya mengisi kuliah, tetapi juga melakukan riset sebagai langkah publikasi bersama antara Universitas Narotama dan IPAG.
Selain itu, dosen asing yang menjadi dosen tamu dihadirkan untuk mengisi pertemuan akademik. Kemenristekdikti kini juga telah mengizinkan dosen asing masuk untuk mengajar dan meneliti di perguruan tinggi negeri ataupun swasta di Indonesia.
''Asalkan ada perjanjian kerja sama,'' tuturnya. (puj/c15/end/flo/jpnn)
SURABAYA - Perguruan tinggi swasta kini berlomba-lomba melakukan internasionalisasi kampus mereka. Caranya dengan mendatangkan dosen asing. Ada yang
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Ribuan Siswa Sekolah Tiga Bahasa Berlaga dalam Porseni PERSTIBI II 2024
- Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, Mendikdasmen Abdul Mu'ti Gandeng Mendagri
- Penjelasan BKN soal Ribuan Akun Honorer TMS Tereset Saat Pendaftaran PPPK Tahap 2
- Mendiktisaintek: Pendidikan Ampuh Mencegah Radikalisme dan Terorisme
- Fikom Universitas Pancasila Buka Prodi Magister Baru, Diminati Influencer
- Gandeng ITB, IDSurvey Kembangkan Green Leadership di Kalangan Mahasiswa