Perguruan Tinggi Bukan Pencetak Hoaks
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir meminta stakeholder perguruan tinggi harus berpikir "From Local to Global".
Sebagai salah satu inisiator Kampus Nusantara Mengaji, Nasir mengatakan tujuan Nusantara Mengaji ini ialah meningkatkan ketakwaan kepada Tuhan YME.
Selain itu menjaga kesatuan Republik Indonesia, menjaga perdamaian, dan menjaga keberagaman bangsa Indonesia.
"Tahun ini dimulainya Pilkada, mari kita jaga bersama keutuhan bangsa Indonesia. Tidak boleh adanya perdebatan atau pergesekan umat beragama. Jangan sampai setelah adanya Pilkada bangsa Indonesia terpecah belah," imbuh Nasir, Minggu (22/4).
Nasir juga menyoroti perkembangan kampus agar tidak dijadikan media politik dalam masa-masa Pilkada yang akan dijalani.
Nasir tegaskan kampus di Indonesia harus menjauh dari hal yang demikian.
"Jangan sampai Perguruan Tinggi menjadi provokator, jangan sampai perguruan tinggi sebagai pencetak hoaks, jangan sampai menciptakan permusuhan. Tugas perguruan tinggi adalah menciptakan kader intelektual masa depan, maka dari itu kita harus selalu jaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia," tegasnya. (esy/jpnn)
Perguruan tinggi dan mahasiswa diminta tidak menyebarkan kabar hoaks jelang pilkada.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- Warga Purwakarta Diminta Waspada Hoaks Jelang Pilkada
- Pagelaran Mertè Pangan Dhisa Bugeman untuk Melestarikan Kebudayaan Situbondo
- Ganjar Diserang Isu Hoaks, Pengamat Geram dan Minta Kritik Hal yang Substantif
- Pentingnya Kerja Sama Perguruan Tinggi dan Industri di Program Kampus Merdeka
- Guru ASN & Honorer Tak Perlu Lagi Antre PPG, Ada Kebijakan Khusus, Alhamdulillah
- Pengamat Sebut Hoaks soal BIN Digunakan untuk Merusak Ketenteraman Masyarakat