Perguruan Tinggi Hanya Diizinkan Buka 3 Prodi Baru Ini

jpnn.com - JPNN.com - Banyak lulusan perguruan tinggi yang tidak terserap dunia kerja karena ilmunya dinilai tidak sesuai kebutuhan.
Industri membutuhkan SDM yang menguasai sains, teknologi, dan matematika.
Tetapi, lulusan PT justru tidak memiliki skill itu.
"Banyak tenaga kerja lulusan PT dinilai industri tidak relevan. Akibatnya, industri mencari tenaga kerja yang siap pakai karena mereka tidak perlu melatih lagi," kata Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) Mohamad Nasir di Jakarta, Jumat (30/12).
Di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), masuknya tenaga kerja asing yang memiliki skill tidak bisa dihindari.
Perusahaan condong mempekerjakan tenaga kerja asing yang ahli di bidangnya. Contohnya adalah ahli perkeretaapian, jembatan, dan lainnya.
"Kami tengah melakukan revitalisasi vokasi untuk 12 Politeknik. Diharapkan, lulusan Politeknik siap memenuhi kebutuhan industri. Sebab, pelaku industri ikut serta mendidik mahasiswa Politeknik-nya. Demikian juga dosen bisa praktik di industri untuk melengkapi teori yang sudah dikuasainya," bebernya.
Selain itu, Kemenristek Dikti juga membatasi PT membuka program studi (prodi) baru.
JPNN.com - Banyak lulusan perguruan tinggi yang tidak terserap dunia kerja karena ilmunya dinilai tidak sesuai kebutuhan.
- Inilah 7 Sub-Bidang Ilmu dari Kampus di Indonesia Masuk Top 100 Dunia
- Gubernur Jateng Ahmad Luthfi Libatkan Mahasiswa dari 44 Perguruan Tinggi untuk Kembangkan Potensi Desa
- Ajak Perguruan Tinggi Memperkuat Danantara, Viva Yoga: Pastinya dengan Kajian Ilmiah
- Bertemu Perwakilan FOReTIKA, Raja Juli Bicara Kerja Sama Sektor Kehutanan dengan Kampus
- Waka MPR Sebut Upaya Peningkatan APK Perguruan Tinggi Harus Segera Dilakukan
- SPAN-PTKIN 2025, Jaring Calon Mahasiswa Bertalenta Tinggi, Siap Kerja