Perhatian Besar Bhayangkari Riau Kepada Pengais Rezeki di Tumpukan Sampah
jpnn.com, PEKANBARU - Ratusan pemulung di tempat pembuangan akhir (TPA) Muara Fajar, Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru, akhirnya tidak kesulitan buang air dan shalat saat mengais rezeki.
Setelah sekian lama ratusan pemulung di TPA Muara Fajar yang menjadi penampungan sampah dari seluruh penjuru Kota Pekanbaru harus mengendap-endap saat buang air dan mencari air bersih untuk shalat karena tidak ada toilet maupun tempat air bersih.
Akhirnya ada orang yang tergerak hatinya untuk mendirikan fasilitas mandi, cuci, kakus (MCK) di kawasan kumuh dan bau busuk tersebut.
“Iya ini sudah ada kamar mandi baru dibikin sama ibu-ibu istri polisi itu buat kami pakai. Ah sudah lama kami biasanya buang air cari-cari tempat disini kalau lagi kerja,” kata salah satu pemulung kepada JPNN.com di TPA Muara Fajar.
Menyebut istri polisi, ternyata yang dimaksud oleh para pemulung adalah kelompok Bhayangkari Daerah Riau yang membangun MCK di TPA Muara Fajar.
Pantauan JPNN.com Selasa (11/20), dua unit MCK tanpak sudah berdiri kokoh di kawasan TPA Muara Fajar.
Para pemulung terlihat sesekali masuk toilet dan mencuci muka menggunakan air bersih yang ada di MCK buatan Bhayangkari Daerah Riau tersebut.
Ketua Bhayangkari Daerah Riau Nindya M Iqbal saat ditemui di TPA Muara Fajar mengatakan, bahwa pembangunan MCK itu dilakukan untuk membantu para pengais rezeki yang selama ini kesulitan hanya untuk buang air kecil hingga berwudu.
Ratusan pemulung di TPA Muara Fajar, Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru, akhirnya tidak kesulitan buang air dan shalat saat mengais rezeki.
- Pastikan Pilkada Berjalan Aman, Irjen Iqbal Patroli ke 4 Kabupaten
- Polda Riau Sita 30 Kg Sabu-Sabu, Irjen Iqbal Ancam Jerat Hukuman Mati Bandar Narkoba
- Dor! Mulyono Ditembak Tim Polda Riau, Dia Bawa Sabu-Sabu Senilai Rp 30 Miliar
- Kombes Taufiq: 1.615 Personel yang Dikerahkan Sangat Siap Amankan Pilkada 2024 Riau
- Jalan Utama Penghubung Riau-Sumbar Macet Total, Ternyata Ini Penyebabnya
- Kunker ke Riau, Menteri Hanif Faisol Tutup TPA Liar di Kampar