Perhatikan Nasib Nelayan Indonesia Timur
Jumat, 19 Maret 2010 – 16:02 WIB
PEMERINTAH Australia dipandang penting untuk memperhatikan nasib rakyat Indonesia di kawasan Timur, terutama yang memiliki mata pencaharian petani rumput laut dan nelayan di Timor Barat, yaitu di perairan Rote Ndao dan Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Usaha nelayan tersebut terancam gulung tikar sehubungan dengan pencemaran lingkungan hidup yang disebabkan oleh meledaknya ladang minyak Montara yang letaknya dekat dengan gugusan Pulau Pasir (ashmore reef) yang menjadi pusat pencarian ikan dan biota laut lainnya oleh nelayan tradisional Indonesia. Ladang minyak Montara dikelola oleh PTTEP Australasia, perusahaan minyak asal Thailand.
Baca Juga:
Akibatnya, muntahan ratusan ribu liter minyak mentah perhari itu mencemari perairan Laut Timor dan lingkungan di sekitarnya, serta mengancam seluruh habitat yang berada di kawasan tersebut. Bahkan ada informasi yang menyebutkan bahwa meledaknya ladang minyak Montara juga mengakibatkan luapan lumpur panas, yang fenomenanya mirip dengan kebocoran gas Lapindo, yaitu terjadi luapan lumpur panas (mud vulcano).
Berkaitan dengan hal tersebut di atas, Jaringan Epistoholik Jakarta (JEJAK) mendukung upaya LSM lingkungan hidup BIRU Voice yang dipimpin Suryo Susilo melakukan aksi demo kepada Pemerintah Australia di Kedutaan Besar Australia di Jakarta, dan menuntur Pemerintah Asutralia untuk mengambil tanggungjawab dalam musibah yang mencemari wilayah Indonesia tersebut.