Perhatikan yang Terjadi di Puncak Gunung Ini, Pertanda Apa?
jpnn.com, KUPANG - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan, lubang yang terdapat di puncak Gunung Ili Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, sudah ada sebelum erupsi 2020.
"Itu lubang lama. Sudah ada sebelum Ili Lewotolok mengalami erupsi pada 2020," kata Kasubbid Mitigasi Gunung api Wilayah Timur ESDM Devy Kamil Syahbana di Kupang, Jumat (16/4).
Menurut dia, lubang itu disebabkan karena ketidakstabilan lereng saja, dan bukan karena adanya material yang keluar dari gunung yang kemudian membentuk lubang.
"Kita bisa lihat kalau ada material keluar dari lubang itu, pasti ada jejak produksi erupsi, tapi ini tidak ada jejak," katanya menjelaskan.
Dia mengatakan, hal yang lumrah bahwa di sekitar gunung ada lubang atau rekaan karena lereng gunung dibangun oleh produksi erupsi yang dapat tertanggu kestabilannya karena banyak faktor.
Dari Lembata, Pos Pemantau Gunung Api Ili Lewotolok melaporkan pada Jumat, (16/4) pukul 12.16 WITA kembali terjadi erupsi gunung api Ili Lewotolok dan kawahnya mengeluarkan asap putih dengan tinggi kolom 1.500 meter.
Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Ili Lewotolok, Stanislaus Ara Kian mengatakan bahwa ketinggian material pada erupsi siang ini lebih tinggi dari erupsi yang terjadi pada Kamis (15/4), yakni setinggi 1.000 meter.
"Betul, lebih tinggi erupsinya dari erupsi yang kemarin. Kali ini ketinggian mencapai 1.500 meter di atas puncak atau kurang lebih 2.923 meter di atas permukaan laut," katanya.
Ini kata Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) soal kondisi puncak gunung.
- Gunung Semeru Kembali Erupsi, Masyarakat Diminta Waspada Lontaran Batu Pijar
- Indra Karya Beri Bantuan Air Bersih di NTT
- Kebun Sekolah di Laboya Barat Tingkatkan Kreativitas dan Ketahanan Pangan
- Paus 15 Meter yang Terdampar di Ngada NTT Digiring ke Laut Lepas
- Sahila Hisyam Ungkap Tantangan Setir Mobil Manual di Jalanan NTT
- Sejumlah Wilayah Ini Wajib Waspada karena Efek Erupsi Gunung Semeru