Perhutani Branding Ecotourism dengan Canopy
Penetapan brand untuk pengelolaan wisata alam Perhutani, lanjut Denaldy, bagian dari transformasi bisnis perusahaan tahap ke empat yaitu restrukturisasi bisnis terdiri dari revitalisasi existing business dan new business development seperti rencana pembangunan Ecotheme Park dengan luas lahan 600 Ha di kawasan hutan Bogor, dengan nilai investasi tahap pertama minimal 1 miliar dolar AS.
“Investor tentu saja harus yang memiliki pengalaman mengembangkan kawasan ecopark, sehingga apabila terwujud akan lebih meningkatkan daya jual wisata Indonesia di kancah internasional,” ujar dia.
Denaldy menambahkan, meskipun kontribusi bisnis wisata Perhutani masih relatif kecil dibanding bisnis kayu dan gumrosin. Pihaknya yakin, rebranding ecotourism ini akan segera mendongkrak pendapatan perusahaan pada 2018 nanti.
“Rebranding ini juga salah satu upaya Perhutani mendukung percepatan program pengembangan pariwisata Indonesia dan Indonesia Incorporated memiliki target menjadikan Indonesia sebagai destinasi wisata dunia dengan target kunjungan 20 juta wisatawan pada tahun 2020,” ucap Denaldy.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi langkah perhutani meluncurkan branding Canopy ini. Menurut dia, ini merupakan bentuk dukungan pemerintah untuk pengembangan bisnis wisata alam.
“Dari dulu saya berprinsip, tidak boleh merusak alam dan memegang teguh prinsip konservasi, karena pariwisata adalah urusan pelestarian. Ada banyak contoh, konservasi yang membawa rezeki jangka panjang. Justru kalau dirusak, dengan cepat akan menjadi malapetaka dan mudah menyelesaikannya,” ucap Arief Yahya.
Lagi-lagi Menpar Arief Yahya menyampaikan prinsip dalam pariwisata, semakin dilestarikan semakin mensejahterakan. “Jadi konservasi itu penting, tetapi harus mempertimbanglan dua aspek. Cultural valeu dan sekaligus commercial value,” katanya.(jpnn)
Semangat membangun Indonesia bersama, atau Indonesia Incorporated dari Kementerian Pariwisata RI dengan intansi lain terus bergulir.
Redaktur & Reporter : Budi
- Novita Hardini Sebut Penghapusan DAK Pariwisata akan Mencekik Daerah
- Indef Tanggapi Wacana Pemisahan Ekonomi Kreatif dari Kemenpar
- Fadli Zon Sering Viral di Dunia Maya, Sandiaga pun Tertawa
- Malam Hari ke Cimanggis, Sandiaga Berbicara soal Keris
- Beber Bukti Brand Lokal Bayar Rp 500 Juta Untuk Ikut Event di Paris, Wanda Hamidah: Pembohongan Publik!
- Gegara Konsep Languagepreneur, STBA LIA Dipuji Menteri Sandiaga