Perhutani dan SKK Migas Tanam Ribuan Bibit Pohon di Bogor
jpnn.com, BOGOR - Perum Perhutani bersama Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menanam pohon di kawasan Maribaya, Parung Panjang, Kabupaten Bogor pada Selasa (27/2).
Acara ini dihadiri oleh Direktur Pengembangan dan Perencanaan Perum Perhutani Endung Trihartaka beserta jajaran, dan Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas Rudi Satwiko, yang diwakili oleh Kepala Divisi Formalitas SKK Migas George Nicholas Marsahala beserta jajaran.
Acara dimulai secara simbolis dengan menanam 100 bibit tanaman buah.
Dalam sambutannya Endung menyampaikan Perum Perhutani senantiasa menjalankan misinya yaitu mengelola sumber daya hutan secara lestari.
Misi ini diimplementasikan salah satunya dengan menanam pohon. Selain itu, penanaman ini juga bertujuan untuk mendukung program pemerintah memperluas serapan karbon.
“Dengan menanam pohon di Kawasan hutan, kita dapat menyerap karbon, dalam hal ini satu pohon rata-rata 6,8 ton per hektar per tahun. Tentunya dengan melaksanakan penanaman yang berkelanjutan kita dapat mendukung program pemerintah dalam menurunkan emisi karbon pada 2030,” ujarnya.
Sementara, George Nicholas menyampaikan SKK Migas memiliki komitmen yang nyata dan upaya memulihkan lingkungan dan sekaligus menangkap emisi karbon dari udara melalui penanaman pohon.
“Selain menghasilkan komoditi minyak dan gas, kami tetap mendukung sustainability agar kegiatan usaha hulu migas ini terus berjalan dan memberikan impact yang nyata kepada masyarakat dan lingkungan,” terangnya.
Perum Perhutani senantiasa menjalankan misinya yaitu mengelola sumber daya hutan secara lestari.
- Econique Hadirkan Cafe Bintang dan Korean Glamping di Lembang
- Perhutani Berhasil Pertahankan Predikat Informatif dalam KIP
- Menhut Raja Antoni Sebut Penegakan Hukum Tak Membuat Penebang Hutan Jera
- Perluas Puluhan Ribu Hektare Lahan Hijau, Perhutani Tanam 24 Juta Pohon
- Rapat Bareng Komisi IV, Menhut Janji Bakal Tegas Perusahaan Nakal, Siap Cabut IPPKH
- Yayasan Madani Berkelanjutan: Food Estate Berpotensi Merusak Ekosistem Hutan dan Alam