Perhutani Merger Anak Perusahaan, Econique Terbentuk
Kemudian, pengembangan multiusaha kehutanan, serta optimalisasi kawasan konsesi hutan alam dan hutan tanaman.
Inhutani V fokus pada produk hasil hutan bukan kayu (HHBK) berupa gondorukem, terpentin, dan derivatnya, serta optimalisasi pemanfaatan kawasan melalui skema kemitraan untuk pengembangan HHBK dan multiusaha kehutanan.
Selanjutnya, kata Wahyu, Econique akan berfokus pada ekowisata. Selain mengelola destinasi wisata di bawah naungannya, bisnis wisata yang dikelola Perhutani dan Inhutani I akan dialihkelolakan (spin off) secara bertahap kepada Econique.
Pada 2022 terdapat 26 destinasi wisata dan 6 rest area yang akan dialihkelolakan.
Pada kesempatan tersebut di Kawasan Kelola Econique juga dilakukan peresmian Bobocabin Coban Rondo Batu Malang oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Perhutani, Econique dan Bobobox Indonesia.
Sebaliknya, sumber daya yang dimiliki anak perusahaan bisa pula digunakan untuk pengembangan usaha baru, seperti pengembangan proyek nature based solutions.
Dengan demikian, merger anak perusahaan ini akan berdampak pada efisiensi dalam pengembangan usaha Perhutani Group, yaitu dengan saling tukar informasi, keunggulan yang dimiliki masing-masing, baik anak maupun induk perusahaan.
“Menuju Perhutani Baru, kami ingin berubah dengan cepat bersama-sama di tengah dinamika yang terjadi saat ini," ujarnya.
Menuju Perhutani baru, perusahaan pelat merah ini melakukan merger sejumlah anak perusahaannya, Econique terbentuk.
- Econique Hadirkan Cafe Bintang dan Korean Glamping di Lembang
- Perhutani Berhasil Pertahankan Predikat Informatif dalam KIP
- XL Axiata & Smartfren Merger, Meutya Hafid Mengaku Belum Tahu
- Menhut Raja Antoni Sebut Penegakan Hukum Tak Membuat Penebang Hutan Jera
- Perluas Puluhan Ribu Hektare Lahan Hijau, Perhutani Tanam 24 Juta Pohon
- Rapat Bareng Komisi IV, Menhut Janji Bakal Tegas Perusahaan Nakal, Siap Cabut IPPKH