Perih sang Ibunda Dituduh Maling Ayam, Kini jadi Pengusaha Sukses
"Kalau mau sukses, harus minta doa orangtua dan rajin sedekah. Sedekah tidak nanti kita mampu. Saat kita miskin, harus tetap bersedekah," tuturnya.
Kecintaan Doni akan sapi kini menurun kepada putri pertamanya, Salsa. Sejak kecil, Salsa sudah senang memelihara sapi. Melihat hobi putrinya itu, Doni memberikan anaknya sapi lokal jenis sherollis. Sapi berwarna putih itupun diberi nama Bully.
Bully dirawat keluarga Doni sejak lahir. Yang unik, Bully tidak hanya makan jerami saja. Makanan manusia seperti pidza, burger, tempe, gorengan, soft drink dikonsumsi Bully. Bully juga dirawat layaknya anak sendiri. Setiap bulan, Bully diperiksa oleh dokter hewan khusus yang tarifnya sekali periksa Rp 300 ribu.
Pada 2007, tepat di enam tahun usia Bully, datanglah seorang kyai dari Cirebon. Sang kyai meminta Doni menjual sapinya. Namun Doni menolak, karena Bully tidak akan pernah dijual karena sudah dianggap seperti keluarga sendiri.
Namun, sang kyai tetap ngotot dan akhirnya bisa mengubah pendirian Doni. Tanpa tawar menawar, Bully yang beratnya sekitar satu ton itu akhirnya dilepas dengan harga Rp 125 juta. Putri Doni, Salsa sampai meraung-raung karena tidak rela sapi kesayangannya dijual.
"Saya juga nangis waktu itu, semuanya menangis karena sangat kehilangan. Tapi saya ingat kata kyai, daripada mati dimakan usia mendingan dijual dan bisa dimakan fakir miskin," bebernya.
Saking cintanya ke Bully, Doni mengaku tidak mau memegang uang Rp 125 juta tersebut. Atas persetujuan putrinya Salsa, uang itu digunakan untuk menghajikan tiga orang kaum mustahiq. Salah satu yang dihajikan Doni adalah karyawannya yang sudah puluhan tahun ikut keluarganya.
"Karyawan saya itu cuma tukang arit. Dia biasanya ambil jerami untuk sapi. Kebetulan cita-citanya ingin ke Baitullah, makanya saya hajikan. Sekarang ketiga orang yang saya hajikan dengan uang penjualan Bully sudah almarhum. Namun saya bahagia, karena Bully itu tiga orang fakir miskin bisa menjadi tamu Allah," tutup Doni. (esy/jpnn)
DENDAM bisa menjadi pelecut untuk meraih sukses, seperti yang dialami Haji Doni, pengusaha sapi, showroom mobil, dan properti dengan omzet ratusan
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408