Perihal Konflik Wadas, Bambang Singgung Kapolri, Jleb
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat kepolisian Bambang Rukminto mengomentari dugaan kekerasan oleh aparat kepolisian yang mengamankan proses pengukuran lahan warga untuk proyek Bendungan Bener di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo, Jawa Tengah, Selasa (8/2).
Bambang sangat menyayangkan tindakan polisi terhadap warga Desa Wadas.
Menurut Bambang, pengamanan suatu peristiwa mengundang massa oleh polisi harus terukur dan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP).
"Mereka warga Wadas, bukan kelompok bersenjata, bukan kelompok teroris, harusnya tetap terukur," kata Bambang saat dikonfirmasi, Rabu (9/2).
Bambang menambahkan seharusnya polisi melakukan pengamanan peristiwa di Wadas secara humanis.
Sebab, rakyat adalah bagian dari negara, bukan musuh yang harus diperangi.
"Tindakan aparat itu tentu sangat disayangkan dan sangat kontradiktif dengan komitmen Kapolri tentang pendekatan humanis," ujar Bambang.
Sebelumnya, warga Wadas melakukan penolakan terhadap penambangan batu andesit untuk proyek stategis nasional (PSN) Bendungan Bener sejak 2016.
Pengamat kepolisian Bambang Rukminto mengomentari dugaan kekerasan oleh aparat kepolisian yang mengamankan proses pengukuran lahan warga untuk proyek Bendungan Bener di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo, Jawa Tengah, Selasa (8/2), simak selengkapnya.
- Kasus Kecelakaan di Tol Pandaan-Malang, Polisi Tetapkan Sopir Truk jadi Tersangka
- Kapolsek Dicopot setelah Viral 3 Oknum Polisi Aniaya Warga
- Jumlah Kendaraan di Kota Bandung saat Libur Natal Menurun
- Darurat Penyelamatan Polri: Respons Terhadap Urgensi Pengembalian Reputasi Negara Akibat Kasus Pemerasan DWP 2024
- 5 Berita Terpopuler: Pendaftaran PPPK Bagi Honorer TMS Sudah Buka, tetapi Ribuan Orang Gagal Daftar
- Menyamar Jadi Pembeli, Polisi Tangkap Wiraswasta & Mahasiwa Pembawa 2,6 Kg Sabu-Sabu di Siak