Perihal Provinsi Maluku Tenggara Raya, Dharma Oratmangun: Jaga NKRI dari Kawasan Perbatasan
Menurut Dharma, pemekaran Maluku Tenggara Raya ini juga merupakan jawaban atas antisipasi proksi-proksi di kawasan perbatasan sekaligus jawaban dari tekanan luar negeri. Terutama mengantisipasi terhadap tekanan Amerika Serikat yang mana telah membangun Pangkalan Militer di Perbatasan Australia dengan Indonesia.
Oleh karena itu, Dharma Oratmangun menggelorakan Tag Line Perjuangan Pemekaran Maluku Tenggara Raya yakni ‘Jaga NKRI dari Kawasan Perbatasan’.
Lebih lanjut, Dharma menjelaskan pengusulan pemekaran Provinsi Maluku Tenggara Raya merupakan keinginan masyarakat Indonesia serta berada pada kawasan program Presiden Jokowi yakni Poros maritim, posisi silang strategis, Jalur ALKI, Kawasan Strategis Nasional dan Pusat kegiatan strategis nasional.
“Iya, benar. Sejatinya melihat Pemekaran Provinsi Maluku Tenggara Raya (MTR) bukan saja dari paradigma bottom up tetapi dilihat dari paradigma top down. Sangat jelas program Jokowi terkait Poros Maritim dengan program unggulan Tol Laut,” kata Dharma Oratmangun.Menurut Dharma, Provinsi Maluku Tenggara Raya merupakan jalur tol laut selatan sampai ke Papua.
“Jalur ini belum terlalu ramai karena arus perdagangan belum seimbang. Untuk mengimbangi itu maka Wilayah Maluku Tenggara Raya harus ditingkatkan statusnya sebagai provinsi baru,’ ujar Dharma Oratmangun.
Dharma menjelaskan wilayah Maluku Tenggara Raya merupakan wilayah yang berada pada posisi strategis karena wilayah Maluku Tenggara Raya memiliki Fishing Ground unggulan yakni berada di laut Arafura dan Laut Banda yang merupakan pusat di mana spesis laut hidup dan berkembang biak.
Wilayah Maluku Tengara Raya juga berbatasan langsung dengan benua Australia dan Timor Leste.
“Selain berada pada wilayah perbatasan, Maluku Tenggara Raya juga memiliki berbagai potensi Migas seperti Blok Masela, Blok Tatihu, Blok Selaru, Blok Seira dan Blok Aru dan tidak kalah menarik adalah Maluku Tenggara Raya memiliki pariwisata kelautan dengan destinasi pulau dan pantai yang begitu indah” kata Dharma Oratmangun.
Dharma Oratmangun berharap pemerintah pusat menerima usulan masyarakat Maluku Tenggara Raya untuk wilayahnya ditetapkan sebagai Daerah Otonom Baru.
- Wamendagri Ribka Haluk Lantik 42 Anggota Pansel DPRP di 6 Provinsi Papua
- Puskod FH UKI dan IKA UKI Gelar Diskusi Publik dan Peluncuran Buku Tentang Resolusi Konflik Aceh
- Peluncuran RIPPP & SIPPP Jadi Momentum Penting dalam Pembangunan Papua
- Polda Papua Buka Penerimaan Bintara Polri, Kuotanya 2.000 Personel
- Kampanye di Kotamobagu, Anies Pertimbangkan Pemekaran Bolaang Mongondow Raya Jadi Provinsi Baru
- Hegemur: Pergeseran Honorer K2 ke Tiga DOB Dilakukan 2 Tahap