Periksa Raskin, Anggota DPD ke Daerah
Minggu, 20 Maret 2011 – 22:20 WIB
JAKARTA - Belum lama ini, Budi Doku, salah seorang personil DPD RI yang juga seorang dokter, mengangkat kabar soal adanya jamur aflatoxin pada beras miskin (raskin). Pernyataannya itu lantas ditindaklanjuti oleh Komisi IV DPR RI, yang ternyata juga menemukan kebenaran hal itu. Ariyanti menilai, bila masyarakat miskin mengkonsumsi beras berkutu dalam waktu lama, dampak lebih berbahaya bisa timbul. "Pastinya membahayakan untuk kesehatan," ujarnya.
Belakangan, pihak Komite I DPD RI pun meresponnya, dengan melakukan penelitian terhadap raskin di daerah-daerah. Anggota DPD RI asal Sulut, Ariyanti Baramuli Putri mengatakan, tiap provinsi dimintakan lima sampel di lima kabupaten/kota, dalam penelitian tersebut. "Di Sulut kami telah melakukannya di dua daerah sampel, (yaitu) Minut dan Sangihe," katanya, Minggu (20/3).
Hasilnya, kata Ariyanti, tidak terdeteksi adanya jamur yang bisa mengakibatkan hepatitis dan kanker hati itu. Namun, dalam tes yang dilakukan bersama Sucofindo itu, ia menyebut justru didapati kalau raskin yang dijual kepada masyarakat miskin di dua daerah itu berkutu. "Ini juga membahayakan, karena akan menimbulkan diare atau gangguan pencernaan," tambahnya.
Baca Juga:
JAKARTA - Belum lama ini, Budi Doku, salah seorang personil DPD RI yang juga seorang dokter, mengangkat kabar soal adanya jamur aflatoxin pada beras
BERITA TERKAIT
- Nilai IKIP Kaltim Meningkat, Masuk Tiga Besar Nasional
- Yorrys Raweyai: DPD Akan Mengawal Proses Pembangunan PIK 2 Tangerang
- BPMK Lanny Jaya Diduga Potong Dana Rp 100 juta dari 354 Kampung
- Kipin Meraih Penghargaan Utama di Temasek Foundation Education Challenge
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan